Suar.ID -Sebuah tayangan infotainment baru-baru menyebut deretan artis Indonesia terkaya di Indonesia.
Nomor pertama, seperti dilansir dari Tribun Medan Senin (12/11), diduduki oleh Raffi Ahmad dengan kekayaan sekitar Rp32 miliar.
Sementara di nomor ada nama komedian sekaligus presenter kocak Tukul Arwana dengan kakayaan sekitar Rp29 miliar.
Siapa sangka jika presenter Tukul Arwana ada di urutan kedua artis terkaya Indonesia.
Seperti dilaporkan Tribun Style, Tukul dulu hanya mendapat honor sebesar Rp1,5 juta.
Baca Juga : Ibu Muda Habiskan Gajinya untuk Pacarnya yang Pengangguran, Anaknya Tak Terurus dan Mati Kelaparan
Honor Tukul kemudian naik terus sebelum akhirnya mendapat bayaran tertinggi sebesar Rp50 juta per episode.
Tukul juga memiliki bisnis rumah kontrakan yang dulu dikelola mendiang istrinya.
Tak bisa dipungkiri, kerja keras adalah nama tengah dari Tukul Arwana.
Lalu apa rahasia duda berbadan tegap ini menjalani hidup?
Beberapa waktu yang lalu, Tukul Arwana begitu akrab dengan slogan “Kembali ke Laptop...” yang sempat jadi ikon untuk setiap penampilannya.
Bertahun-tahun memandu acara talkshow yang membesarkan namanya dengan slogan itu, Tukul mencoba peruntungan baru.
Sejak akhir 2016 dia didapuk memandu program "The Interview" di Kompas TV, dengan format yang "lebih serius".
Kepada Kompas.com, Tukul mengaku tak menyesal “berpisah” dengan kata-kata yang sudah melambungkan namanya itu.
“Saya selalu bersyukur apa yang sudah Tuhan berikan kepada saya” ujar dia lugas, Selasa, 17 Januari 2017 lalu.
Ia pun berkeyakinan, slogan-slogan lain akan muncul sendiri seiring waktu.
“Kreativitas itu mengalir begitu saja,” kata dia saat itu.
Baca Juga : Sebut Via Vallen dengan Julukan 'Pelacur', Jerinx SID Takkan Pernah Mau Minta Maaf
Rahasia syukur
Kalau banyak orang menggaungkan kisah hidup dengan frasa “from zero to hero”, Tukul mengaku perjalanannya sampai dikenal banyak orang ibarat “from minus zero to hero”.
Jauh sebelum dikenal sebagai pesohor, Tukul pernah menjalani berbagai pekerjaan yang jauh dari panggung apalagi lampu sorot. Kernet dan sopir, ada di antara daftar pekerjaan lawasnya.
Jalan hidup Tukul juga tak seperti cerita dalam buku-buku motivasi soal perencanaan masa depan dan karier.
“Saya tidak pernah menerapkan target,” ujar dia.
Alasannya pun ada.
“Kalau (pasang) target, terus meleset, nanti malah kecewa dan kecapekan. Mending mengalir saja, totalitas, all out, dan powerfull,” ungkap Tukul.
Menurut Tukul, rahasianya menjalani hidup itu terbukti menghadirkan beragam momentum yang menghadirkan pemahaman soal rasa syukur.
Tentu, ada sikap hidup yang harus digenggam erat.
“Harus disiplin, punya komitmen, dapat dipercaya, jangan merugikan pihak lain, (lalu) yang terpenting selalu bersyukur dan biarkan semuanya mengalir begitu saja,” sebut Tukul.
Dengan prinsip-prinsip tersebut, Tukul berkeyakinan rezeki akan berdatangan sendiri.
Prinsip yang sama juga menjadi penguat saat kenyataan terasa menyesakkan.
Pada 2016, misalnya, dia harus kehilangan istri tercinta. Sejumlah kabar “miring” pun sudah jamak menyambangi.
“Pokoknya selalu bersyukur dan biarlah, karena mereka (yang bicara ‘miring’) tidak tahu hal yang sebenarnya, mereka juga tidak tahu apa yang dikonsepkan Tuhan untuk saya,” kata dia.