Follow Us

Kisah Cinta Sehidup Semati nan Romantis ala Pak Harto dan Bu Tien

Suar.id - Selasa, 06 November 2018 | 22:00
Kisah cinta Pak Harto dan Bu Tien
Intisari

Kisah cinta Pak Harto dan Bu Tien

“Masih ingatkah kamu dengan Sri Hartinah,” kata Bu Prawiro eperti dikisahkan di buku Falsafah Cinta Sejati Ibu Tien dan Pak Harto.

Soeharto mana mungkin lupa. Adik kelas manis yang suka mengolok-olok sepupunya sebagai adik ipar.

Mendadak nyali Soeharto menciut. Hartinah adalah keluarga ningrat. Putri RM Soemoharjomo dan Raden Ayu Hatmati Hatmohoedojo, wedana dari Kraton Mangkunegaran, Surakarta. Mana mungkin pria dari kelas bawah macam dirinya, bisa bersanding dengan putri ningrat. Begitu pikir Soeharto. "Tapi bu, apakah orangtuanya akan setuju? Saya orang kampung biasa. Dia orang ningrat…"

Bu Prawiro meyakinkan bahwa dirinya cukup dekat dengan keluarga Soemoharjomo. Selain itu, “Keadaan sudah berubah,” terang Bu Prawiro.

Hartinah sendiri dikabarkan sempat membuat pusing keluarganya. Sebab berkali-kali dia menolak lamaran banyak pria yang meminangnya.

CINTA DATANG KARENA TERBIASA

Tak lama setelah pertemuan itu, Soeharto dan keluarga bibinya berkunjung ke rumah Soemoharjomo di Solo, dipertemukan untuk pertama kalinya dengan Hartinh, calon istrinya.

Baca Juga : Sisi Kelam Perjalanan Karir Pebulutangkis No. 1 Dunia, Diterpa Berbagai Skandal dari Judi hingga Foto Panas

Dalam pertemuan yang dalam adat Jawa disebut “nontoni” itu pun Soeharto masih belum percaya diri, “apakah dia akan benar-benar suka kepada saya?” Soeharto membatin.

Kenyataannya, keluarga Soemoharjomo menerima pinangan Soeharto. Pernikahan dilakukan pada 26 Desember 1947. Resepsinya sangat sederhana. Pada malam hari hanya bercahayakan temaram lilin. Tak dihadiri banyak tamu. Saat itu Soeharto berumur 26 dan Hartinah 24.

Hingga kematiannya, hanya ada satu perempuan dalam hidup Soeharto.
Tribun

Hingga kematiannya, hanya ada satu perempuan dalam hidup Soeharto.

Menurut RE. Elson dalam Suharto: Sebuah Biografi Politik, hubungan cinta dua sejoli yang berbeda latar belakang status sosial itu diuntungkan oleh situasi zaman revolusi.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest