Suar.ID - Film A Man Called Ahok tinggal menghitung hari untuk tayang di bioskop-bioskop Indonesia.
Diadaptasi dari buku berjudul serupa A Man Called Ahok karya Rudi Valinka, film ini akan berpusar pada nilai yang terkandung dalam sebuah keluarga.
Banyak yang mengira kalau film ini bercerita tentang karir politik Ahok saat menjabat sebagai Wakil Gubernur hingga Gubernur DKI Jakarta.
Namun anggapan itu salah. Film ini lebih menyoroti hubungan antara Ahok dan ayahnya. Sebuah hubungan ayah dan anak yang tak banyak diangkat menjadi film.
Disutradarai oleh Putrama Tuta, film ini di awali dari kisah Ahok sewaktu kecil yang diperankan oleh Eric Febrian.
Di masa-masa peralihan dari SMP ke SMA ini, Ahok diperlihatkan pada sosok ayahnya, Kim Nam sewaktu muda (diperankan oleh Denny Sumargo) yang memiliki rasa empati tinggi terhadap sesamanya.
Kim Nam adalah seorang pengusaha tambang di Belitung.
Hidupnya bersama sang istri, Buniarti, juga kelima anaknya dinilai berkecukupan hingga suatu saat bisnis ayahnya harus mengalami masa sulit.
Melihat itu, Ahok tergerak untuk melanjutkan bisnis sang ayah. Namun cobaan datang dari oknum yang ingin menjatuhkannya.
Terlebih situasi buruk lainnya datang menimpa keluarga Ahok.
Ahok yang masih dalam proses perjuangan bertekad lebih keras lagi untuk melanjutkan misinya demi keinginan manusiawi yang selalu diajarkan sang ayah sedari kecil.