Baru pada tahun 1983, ada usulan untuk menyediakan jasa umbrella girls bagi setiap pembalap.
Muncullah agensi alias jasa penyedia layanan gadis payung yang memberikan syarat bagi para pendaftarnya.
Wanita yang tertarik menjadi umbrella girls harus memiliki dasar sebagai model, bertubuh ideal, dan bersedia berdiri lama di bawah terik matahari.
Honor bagi para gadis payung ini juga dinilai cukup besar sehingga banyak model wanita yang tertarik pindah haluan menjadi umbrella girl.
Tradisi gadis payung yang diperankan oleh istri pembalap pernah diulang pada event MotoGP Thailand pada Minggu (7/10/2018).
Saat itu, seorang umbrella girl berhijab berdiri memegang payung di samping pembalap Hafizh Syahrin.
Wanita berhijab itu ternyata adalah Suzana Manaf, istri sah dari Hafizh.
Sontak saja Suzana jadi perbincangan. Sebab sudah cukup lama tidak ada umbrella girl yang berstatus sebagai istri dari sang pembalap.
Dengan kemunculan Suzana Manaf ini, banyak yang berharap di masa mendatang para pembalap akan mengajak pasangan atau istri mereka sebagai pendamping sebelum memulai pertandingan.
Jadi, sebenarnya ada maksa filosofis dengan hadirnya umbrella girl di arena balap.