Suar.ID - Pelaku pembacokan Arya Saputra (16) siswa SMK Bina Warga 1 Kota Bogor, berinisial MA (17), ASR (17) dan SA (18) ternyata sempat ke sekolah setelah melakukan aksi kejahatannya.
Mengutip dari Tribunnews.com, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menyampaikan keterangan tersebut dalam pers di Polresta Kota Bogor, pada Selasa (14/3/2023).
Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso juga membeberkan motif MA, ASR, dan SA tega membacok Arya Saputra hingga meninggal dunia.
Mengutip dariTribun Jakarta, MA dan SAterlihat tertunduk lesu saat dihadirkan di depan awak media.
Sementara ASR hingga saat ini masih buron.
MA dan SA lalu mengaku mereka langsung kembali ke sekolah usai melakukan aksi pembacokan terhadap Arya Saputra.
Tak disangka, di sekolah, MA, ASR, dan SA sempat ditanyai oleh guru mereka terkait kasus pembacokan.
Kala itu mereka tidak mengaku dan memilih untuk kabur.
"Setelah pelaku melakukan tindak pidana ke korban, pelaku ke sekolahnya, sempat ditanya sama guru terkait aksi pembacokan, namun pelaku tidak mengaku dan kabur," kata Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.
Motif MA dan SA melakukan aksi pembacokan terhadap Arya Saputra ternyata karena terprovokasi sebuah unggahan di media sosial.
Tanpa pikir panjang, ketiga remaja itu pun melakukan serangan acak usai mencari-cari sang provokator yang tidak ketemu.
"Adanya tantangan via IG, pelaku terprovokasi supaya ke sasaran acak. Yang nantang itu pelajar inisial A, dicari-cari pelaku tapi tidak ketemu," ucap Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso di halaman Polresta Bogor Kota, Selasa (14/3/2023).
Keluarga Korban Menantikan Keadilan
Keluarga mendiang Arya Saputra (16) kini berharap bahwapelaku pembunuhan bisa segera ditangkap.
Arya tewas dibacok senjata tajam ketika hendak menyeberang di lampu merah Simpang Pomad, Jalan Raya Jakarta-Bogor, pada Jumat (10/3/2023).
AS tewas akibat sabetan senjata tajam."
"Ia mengalami luka terbuka yang cukup parah di bagian rahang sebelah kiri di bawah bibir memanjang sampai ke leher samping."
Mengutip dari kompas.com, ayah angkat Arya, Rojai (54), berharap pelaku bisa segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.
"Kita menyerahkan semuanya ke polisi dan yang penting pelaku segera ditangkap, pokoknya kami ingin pelaku dihukum seberat-beratnya," kata Jai, sapaan akrabnya saat ditemui di rumahnya, Desa Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Senin (13/3/2023).
Jai menbgatakan jika Arya merupakan sosok anak yang baik dan tidak pernah berbuat macam-macam di lingkungan sekolah maupun rumah.
Oleh karena itu, keluarga meyakini jikaArya tidak punya musuh dan tidak terlibat tawuran atau keributan dengan orang lain.
"Anak ini tak pernah neko-neko. Kalau disuruh pulang itu langsung patuh."
"Enggak punya musuh. Tidak pernah ikut campur urusan orang, tawuran," ungkapnya.
Keluarga Arya saat ini ingin kasus tersebut segera diusut tuntas dan pelaku yang masih di bawah umur bisa tetap dihukum seberat-beratnya.
"Tapi saya pribadi mintanya diusut tuntas dan dihukum seberat-beratnya."
"Walaupun istilahnya ada UU anak di bawah umur, tapi ini penting biar ke depannya tidak terjadi lagi kasus serupa."
"Terus biar ada efek jera juga buat anak-anak."
"Dari pihak sekolah juga harus memperhatikan yang lain-lainnya (kasus pembacokan ini)," ujarnya.
Baca Juga: Miris! Anak Pedangdut Usia 15 Tahun Ditangkap jadi Pengedar Narkoba