Pada 2010, Azrina resmi bercerai dengan Sultan Bolkiah dan kembali ke negara asalnya, Malaysia.
Sebagai permaisuri yang akhirnya ditendang keluar istana, Azrina harus merelakan semua status bangsawannya dicabut.
Ia kembali menjadi orang biasa setelah tak lagi menjadi istri raja.
Namun, tidak demikian dengan kedua anak Azrina.
Menurut pada aturan kerajaan Brunei, pangeran dan putri anak Azrina harus tetap tinggal di istana karena mereka adalah anak-anak raja.
Praktis, Azrina tak bisa memperjuangkan hak asuh atas kedua anaknya.
Tak hanya itu, Azrina juga tidak diberi kebebasan untuk menemui mereka.
Terhitung sudah delapan tahun lamanya Azrina tak bisa bertemu dengan pangeran dan putri.
Ia hanya mengikuti perkembangan mereka melalui berita.
Hal ini tentu saja menjadi kesedihan yang teramat untuk Azrina.
Azrina Mazhar saat masih bersama kedua anaknya
Meski demikian, setiap tahun Azrina tak pernah lupa mengucapkan selamat di hari ulang tahun anak-anaknya.