Suar.ID -Salah satu keluarga korban pembunuhan berantai WowonCs, keluarga Siti Fatimah kini izinkan jenazah mendiang untuk diotopsi polisi.
Dengan diizinkannya polisi lakukan otopsi, keluarga pun berharap agar korban dan seluruh pelaku pembunuhan WowonCs ini bisa terungkap.
Pasalnya, pihak keluarga sendiri temukan adanya kejanggalan soal nama lain yang diduga ikut komplotan WowonCs dalam melaksanakan kejahatan pelaku.
Dengan begitu, akankah bakal ada nama baru komplotan WowonCs ini?
Sebelumnya, pembunuhan berantai yang dilakukan oleh tersangka Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63) dan Dede Solehuddin.
Sejauh ini, pihak kepolisian pun berhasil temukan ada 9 korban yang kebanyakan juga berasal dari keluarga Wowon sendiri.
Selain itu, ada juga seorang TKW yang bernama Siti Fatimah diduga juga jadi korban awal Wowon Cs.
Dilansir TribunWow.com, Siti yang tertipu investasi berkedok supranatural Wowon Cs, sebelumnya sempat menagih uangnya.
Kendati demikian, korban malah kemudian dibunuh dengan cara diceburkan ke perairan Surabaya-Bali.
Dadan Wandiansyah, perwakilan keluarga Siti di Garut, Jawa Barat ini klaim kalau keluarga pun sepakat izinkan autopsi.
Autopsi ini dilakukan pada jenazah Siti demi bisa buka terang kasus ini.
"Tadi kan keluarga sempat ngobrol-ngobrol bahwa untuk mengungkap motif para pelaku, dan ditakutkan masih banyak korban yang belum ditemukan, dan masih banyak pelaku yang terlibat, pihak keluarga mengizinkan (otopsi)," tutur Dadan dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Senin (23/1/2023).
Menurut pengakuan pelaku, Siti yang awalnya baru pulang sebagai TKW dari Arab Saudi ini pun diminta oleh Wowon untuk datang ke Bima, Mataram.
Ia pun didampingi mertua Wowon dari Cianjur, Jawa Barat yang bernama Noneng.
Namun, tak lama kemudian, Noneng pun ikut jadi korban pembunuhan.
Meski demikian, pihak keluarga temukan kalau wanita yang lakukan perjalanan bersama Siti ini malah tercatat dengan nama Suryati dan bukan Noneng.
Untuk diketahui, istri keempat Wowon yang kini tinggal di rumah pelaku ini diketahui memiliki nama Iis Suryati
"Perlu disampaikan, si ibu yang mengantar ke sana mengakui namanya Noni (Noneng-red).
"Tapi di berita kan atas nama Noni meninggal," tutur Dadan.
"Tapi yang pemberitaan di Bali tanggal 18, yang di sana itu atas namanya Suryati."
"Nah, ini mungkin pihak keluarga minta untuk didalami.
"Apakah yang mengikuti almarhum ke Bali sudah meninggal atau memang belum meninggal itu saja."
Baca Juga: Siswa Eligible Wajib Tahu! Begini Cara Daftar dan Jadwal SNBP 2023