Dia menilai perilaku Dhio semakin terlihat berubah sejak dia mengalami kecelakaan pada tahun 2019 silam.
"Mungkin dari sikap terlalu sayang ibunya ini setelah dia sembuh merubah karakter dan perilaku pelaku," ujar Sukoco.
Sepengetahuannya, Dhio menjadi lebih suka meminta uang untuk keperluan yang tidak jelas setelah mengalami kecelakaan.
Bahkan Sukoco juga menyebut bahwa Dhio berbohong soal pekerjaannya yang mengaku menjadi pegawai PT KAI.
"Sering pergi ngakunya kesana-sini, minta duit orangtua, minjam mobil," kata Sukoco.
Bahkan, Sukoco sempat menyebut bahwa Dhio menghabiskan uang orangtuanya Rp 32 juta perbulan.
Karenanya, dia merasa janggal atas pengakuan Dhio yang nekat menghabisi orangtua dan kakaknya, Dhea (25) karena dibebani jadi tumpuan keluarga setelah sang ayah pensiun dan sakit.
Sukoco juga tak menyangka jika Dhio justru tega meracuni orangtua dan kakak perempuannya dengan menggunakan sianida.
Mengutip dariTribun Video, Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun menyebut kondisi kejiwaan pelaku bagus.
Polisi menyimpulkan bahwa Dhio memiliki kondisi jiwa yang baik setelah melakukan interogasi.
"Tersangka lancar dalam hal memberikan jawaban, memberikan kronologis secara detail."
"Dengan gambaran seperti itu bahwasannya yang bersangkutan memiliki ketahanan jiwa yang bagus," kata AKBP Mochammad Sajarod Zakun.