Akibat kejanggalan itu, akhirnya tes DNA pun dilakukan untuk mengungkap sosok ayah dari bayi dalam kandungan para tahanan.
Setelah dites, sampel DNA menunjukkan, semua bayi memiliki sampel darah yang sama.
Artinya, para tahanan mengandung anak dari pria yang sama.
Beberapa waktuberselang, seorang sipir penjara berusia 40 tahun ditangkap.
Sipir tersebut dituduh melakukan hubungan intim dengan para narapidana.
Sehingga, membuat hampir semua tahanan hamil.
Setelah penelusuran atas kasus ini, semua kebenaran terkuak.
Polisi penjara itu menyuruh para tahanan memanggilnya dengan nama berbeda.
Supaya, tidak terdeteksi.
Kemudian, sipir tersebut berhubungan intim di dalam sel penjara tiap tahanan.
Namun, terungkap fakta mencengangkan.