"Ini juga sebagai bentuk evaluasi, karenaenggakboleh terjadi."
"Berarti kan briefing, penekanan tentang batas kewenangan TNI dalam bertindak, walau pun kita hanya BKO (Bawah Kendali Operasi), itu berarti tidak berjalan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan aksi aparat TNI yang tendang seorang Aremania saat rusuh di Kanjuruhan viral di medsos.
Dikeetahui, pada kerusuhan usai laga Aremavs Persebaya ini, seorang aparat keamanan tertangkap kamera tengah tendang seorang suporter.

Terekam dalam video, aparat TNI menendang salah satu sporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Arema vs Persebaya pada Sabtu.
Aremania yang dapatkan tendangan terbang ini sendiri diketahui bernama Roi.
Untungnya, Roi ini selamat usai dapatkan tendangan kungfu dari belakang pada kejadian tersebut.
Ia pun sempat dikabarkan jadi salah satu korban meninggal dunia pada tragedi Kanjuruhan sebelum akhirnya terbantahkan.
Baca Juga: Kesaksian Pilu Korban Tragedi Kanjuruhan, Lihat Aparat Dorong dengan Tameng Wanita Pingsan