Tak sampai disitu, ia pun sampai mengungkapkan akan mendari siapapun yang menembakkan gas air mata ini sampai akibatkan anaknya tewas.
"Aku tidak rela, tak goleki (aku cari) sing (yang) nembak.
"Kudu digoleki (harus dicari)," ungkapnya seolah menyalahkan aparat.
Luka Cidera Bervariasi
Menurut Direktur RS Syaiful Anwar Malang, Kohar Hari Santoso mengungkapkan kalau kondisi luka para korban tragedi Kanjuruhan ini bervariasi.
Sebut saja ada luka ringan akibat terkena gas air mata, luka patah tulang, sampai cidera di kepala.
“Saya kira detailnya tidak usah di sampaikan, tapi ada trauma di kepala,” kata Kohar Hari Santoso dilansir TribunnewsBogor.com dari kompas TV pada Minggu (2/10/2022).
“Rata-rata cidera di kepala karena ke jepit ya, jadi adanya trauma di kepala dan di dada,” sambungnya.
Ia pun ungkap dalam penanganan jenazah sebagian masih dilakukan identifikasi.
“Sebagian dari jenazah udah tapi disini kami masih identifikasi karena masih ada yang tidak teridentifikasi,” bebernya.
Selain itu, Kohar Hari Santoso pun ungkap kalau dirinya belum bisa pastikan apakah ada tindak penganiayaan pada para korban luka-luka ini.