Perusahaan Ini Bikin Heboh Netizen karena Menolak Pelamar dengan Nomor Telepon yang Dianggap Membawa Nasib Buruk

Suar.ID - Manajer perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan China mendapat kecaman karena menolak pelamar kerja yang punya angka "5" sebagai digit kelima dalam nomor teleponnya.Lamaran pekerjaan orang itu pun ditolak karena bos menganggapnya bisa membawa nasib buruk.

Pelamar tersebut kemudian disarankan oleh perusahaan untuk mengubah nomor telepon mereka jika mereka benar-benar tertarik untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Kondisi aneh yang tidak ada hubungannya dengan kompetensi atau etos kerja ini telah memicu perdebatan panas netizen di China, di mana takhayul masih menjadi bagian besar dari kehidupan sehari-hari.Tagar "Perusahaan Tidak Mempekerjakan Orang yang Nomor Teleponnya Memiliki 5 sebagai Digit ke-5" menyebar seperti api segera setelah kasus tersebut menjadi berita di China.

Banyak netizen geleng-geleng kepala tentang bagaimana sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan dapat memiliki kebijakan perekrutan yang konyol.

Perusahaan Menolak Pelamar dengan Nomor Telepon 5 di Digit ke-5

Namun, ada juga komentar dari orang-orang yang percaya takhayul memahami dan setuju dengan keputusan manajer.What's On Weibo baru-baru ini melaporkan bahwa seorang blogger bernama Jimenjun, yang berspesialisasi dalam astrologi dan numerologi, menjelaskan bagaimana kondisi perekrutan yang aneh kemungkinan besar terinspirasi oleh teks ramalan Tiongkok kuno I Ching atau Yi Jing, yang juga dikenal sebagai "Buku Perubahan" - yang mencakup teori kelipatan 5 yang dianggap tidak menguntungkan.Jimenjun menambahkan bahwa seseorang dengan angka "5" sebagai digit kelima di nomor telepon mereka dapat dengan mudah bentrok dengan atasan mereka dan juga membawa nasib buruk bagi bos mereka.

Perusahaan Menolak Pelamar dengan Nomor Telepon 5 di Digit ke-5

Banyak yang percaya bahwa terlepas dari apakah seorang manajer percaya takhayul, praktik semacam itu tidak memiliki tempat di dunia modern.

Penolakan karena masalah nomor telepon juga dapat dianggap sebagai diskriminasi."Ini abad ke-21, dan masih ada bos yang percaya takhayul," tulis seorang netizen.

"Mengapa Anda tidak menyewa saja seorang Guru Feng-shui untuk meramal?" tulis netizen lainnya.

Baca Juga: Kamaruddin Simanjuntak Menilai Kepolisian Lamban Dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J, Samuel Hutabarat: Sudah Cukuplah, toh Anak Saya Tidak Bisa Hidup Kembali