Suar.ID - Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani menggelar acara di Semarang, Jawa Tengah pada Minggu (18/9/2022).Acara tersebut diketahui merupakan acara konsolidasi PDIP dengan tema "2024 Menang Spektakuler Hattrick".Dikutip dari Kompas.com, meskipun digelar di Semarang, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ternyata tidak menghadiri acara tersebut.Padahal acara tersebut dihadiri seluruh bupati, wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota se-Jawa Tengah dari PDIP.Menjawab soal dirinya yang tidak hadir, Ganjar memberikan jawaban singkat ketika ditanya lewat WhatsApp.Ganjar hanya mengirimkan sebuah foto screenshot atau tangkapan layar sebuah artikel pemberitaan."Kembali Tidak 'Satu Kandang'."
"Puan ke Semarang, Ganjar ke Jakarta," demikian judul tangkapan layar yang dibagikan Ganjar, dikutip dari Tribunnews.com pada Senin (19/9/2022).Pada artikel tersebut, dijelaskan bahwa Ganjar tengah menghadiri acara reuni dengan alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) di Jakarta.Mengutip dari Kompas.com, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, tidak diundangnya Ganjar Pranowo di acara PDI Perjuangan baru-baru ini kian menunjukkan bahwa Gubernur Jawa Tengah itu seakan dianggap anak tiri oleh partainya sendiri.
Sebabnya, bukan sekali ini saja Ganjar tak diundang di acara PDI-P yang digelar di Jawa Tengah.
Ganjar juga beberapa kali disentil oleh internal partainya sendiri.
"Ini semakin menebalkan keyakinan bahwa Ganjar dianggap sebagai anak kos-kosan di partainya sendiri," kata Adi yang dikutip dari Kompas.com pada Senin (19/9/2022).Adi yakin bahwa tidak diundangnya Ganjar merupakan kelanjutan dari ketegangan hubungannya dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.
Sebagaimana spekulasi yang beredar, keduanya diisukan tak akur karena persaingan internal menuju Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Oleh PDI-P, Ganjar dianggap berambisi maju sebagai capres.
Sementara, sebagian elite partai ingin mencalonkan Puan.
Maka dari itu, Ganjar beberapa kali tak diundang di acara partai yang dihadiri Puan.
Ganjar juga pernah disentil sejumlah elite PDI-P dengan disebut kemajon (keterlaluan) hingga kemlinthi (sombong).