Follow Us

Manfaatkan Artificial Intelligence, Mahasiswi Ini Sukses Kendalikan Sampah Makanan Tingkat Rumah Tangga, Temuannya Diganjar Predikat Prestesius

Moh. Habib Asyhad - Jumat, 16 September 2022 | 18:20
Manfaatkan artificial intelligence, mahasiswi Prasmul menemukan solusi jitu dalam mengatasi sampah makanan yang dihasilkan rumah tangga.
Dok. Prasmul

Manfaatkan artificial intelligence, mahasiswi Prasmul menemukan solusi jitu dalam mengatasi sampah makanan yang dihasilkan rumah tangga.

Acara FWTF sendiri digelar di Bali pada 14-27 Agustus.

Selama itu, para peserta mengikuti berbagai rangkaian acara seperti diskusi, seminar, hingga presentasi konsep.

Dalam acara ini, salah satu konsep usulan yang diusung mahasiswa Prasmul bersama peserta dari kampus lain terpilih sebagai usulan solusi terbaik.

Konsep ini bernama “Ibu Foodies” yang diusung Ni Putu Mas Swandewi dari Program Studi Software Engineering.

Konsep ini, menurut Swan--panggilan akrab Swandewi, berfungsi sebagai alat bantu pencegahan munculnya sampah makanan di tingkat rumah tangga.

“Aplikasi ini bisa membantu para ibu untuk mencatat dan merencanakan belanja mereka. Di dalamnya terdapat teknologi artificial intelligence yang berguna untuk memindai aneka jenis sayur yang dibeli pengguna," katanya.

"Nantinya aplikasi mobile ini dapat menentukan usia sayur tersebut, sehingga pengguna tidak akan membiarkan bahan makanannya membusuk dan menjadi sampah.”

Pada acara FWTF, konsep Swandewi itu kemudian berkembang menjadi lebih luas.

Di sana, bersama anggota tim dari universitas lain, Ibu Foodies berkembang menjadi sebuah platform edukasi sosial.

“Semangatnya masih sama, yakni mencegah timbulnya sampah makanan. Namun lewat platform ini kami merancang program edukasi bagi para ibu-ibu untuk mengenal lebih jauh bahan makanan yang biasa mereka beli.”

Lewat program edukasi “Turn That Veggie Waste Into Delicious Taste” ini, ujar Swan, peserta diajak untuk memanfaatkan sisa sayuran yang biasa terbuang untuk diolah kembali jadi makanan yang tak kalah lezat dan bernutrisi, atau ditanam kembali sehingga dapat tumbuh dan menghasilkan.

“Kami spesifik memilih segmen ibu-ibu karena kami menganggap mereka punya kekuatan untuk jadi agen perubahan khususnya jika menyasar food waste dalam skala rumah tangga. Kami berharap, jika semakin banyak ibu-ibu yang mendapat edukasi soal manajemen sampah makanan ini, maka perubahan besar yang kita harapkan bisa tercapai.”

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest