Suar.ID - Kehidupan rumah tangga wanita awalnya baik-baik saja, namun seiring berjalannya waktu permasalahan menghampiri keluarganya.
"Ketika kami pertama kali menikah, saya dan suami saya berbagi rumah dengan keluarga suami saya.
Selain orang tuanya, ada juga keluarga kakak iparnya.
Sebelum dia menikah, dia membicarakan hal ini kepada saya.
Dia mengatakan keluarganya adalah orang-orang yang santai dan santai, jadi saya pikir itu mudah untuk dijalani, jadi saya setuju.
Pekerjaan saya sibuk, sering berangkat lebih awal di malam hari, jadi makanan di rumah diurus oleh saudara ipar saya.
Setiap bulan, saya memberinya 3 juta untuk beras dan air.
Saya juga menemukan diri saya yang tahu segalanya, selain memberi uang, saya sering membeli buah-buahan dan kue buah untuk pulang, beli deterjen cucian dan mengisi kebutuhan di dalam rumah.
Biaya utilitas bulanan juga dibayar oleh saya, terkadang membeli beberapa hadiah untuk saudara ipar saya.
Namun, dia masih belum puas, terus terang memberikan gaji suami saya kepadanya untuk mengurus beras dan air, tetapi gaji suami saya adalah 15 juta / bulan, tidak ada alasan untuk memberikan semuanya," tuturnya.
Polemik antara keluarganya berawal dari masalah uang.
Kakak iparnya itu ingin menyimpan uang dari pasangan tersebut, dengan alasan pasangan tersebut masih muda dan belum bisa menyimpan uang dengan baik dan benar.