Ronny menambahkan, setelah melakukan rekonstruksi pun tangan Bharada E juga masih gemetar.
"Kita kan sekarang dalam proses pendampingan ini kan kita ada psikiater juga. Waktu di TKP setelah melakukan reka penembakan itu klien saya sempat duduk itu tangannya gemetar," katanya.
Menurut keterangan Ronny, Bharada E pada dasarnya sulit untuk memperagakan adegan rekonstruksi penembakan Brigadir J.
Sebab rekonstruksi yang dilakukan justru memicu rasa trauma pada Bharada E..
"Ini posisi yang tidak gampang. Karena tadi saya sampaikan, ini orang yang selalu dia ketemui setiap hari, kemudian satu tempat tidur,"
"Itu sulitlah. Kita bisa bayangkan," ungkap Ronny Talapessy.
Saking traumanya, Ronny mengungkap kalau selama rekonstruksi berlangsung, Bharada E selalu melihat ke arahnya.
Ronny pun kemudian berusaha untuk mendampingi Bharada E agar kondisinya stabil.
"Mata (Bharada E saat rekonstruksi) selalu lihat saya."
"Jadi saya harus yakinkan, 'Kamu bisa. Kamu harus pertahankan BAP kamu. Karena ini adalah untuk kepentingan kamu. Kamu harus tunjukkan supaya nanti kamu bisa mendapatkan keringanan'," tandasnya.