"Dalam skenario itu seolah-olah ada tindakan pelecehan seksual (oleh Brigadir J) terhadap istrinya."
Pun begitu dengan skenario tembak-menembak antara Bharada E dan Brigadir J, dia yang bikin.
"Setelah itu semua dia siapkan alat pendukungnya," ujar Taufan.
Alat-alat itu dipakai untuk mengesankan seolah-olah ada tembak-tembakan antara Brigadir J dan Bharada E.
"Itu dia akui, dia yang lakukan," imbuhnya.
Soal apakah Irjen Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J, Bharada E mengatakn ikut.
"Dia (Bharada E) mengakui bahwa Pak FS (Ferdy Sambo) melakukan tembakan. Dua tembakan ke Yosua," kata Taufan.
Setelah itu Irjen Ferdy Sambo baru memanggil Kuat Maruf, Brigadir RR, dan Bharada E untuk memberikan arahan.
"Itu dia akui," ujarnya.