Suar.ID - Kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat luas terutama pihak keluarga dan kekasihnya, Vera Simanjuntak.
Sebelum tewas, kala itu Brigadir J sempat menghubungi sang kekasih, Vera Simanjuntak.
Dia meminta Vera untuk mencari pria lain karena ia diancam akan dibunuh oleh seseorang.
Setelah kepergian Brigadir J, lantas bagaimana kabar Vera sekarang?
Kondisi terkini pacar alm Brigadir J, Vera Simanjuntak, diungkapkan oleh keluarganya saat datang ke Sungai Bahar.
Keluarga Vera datang menemui keluarga Yosua, untuk saling menguatkan, kedua pihak sama-sama merasakan duka yang sangat mendalam.
Saat mengucapkan kata-kata penghiburan, diungkap kondisi terkini Vera Simanjuntak saat ini.
Seorang kerabat mengungkapkan, kondisi Vera kini makin kurus.
"Seperti putus asa dia," ucap perempuan keluarga Vera dikutip dari TribunJambi, Minggu (21/8/2022).
Dia mengatakan beberapa kali datang ke rumah Vera untuk mengajaknya ngobrol, agar kesedihannya bisa berkurang.
"Datang saya ke sana, tidak mau lagi dia ngobrol-ngobrol.
Hanya Eda itu (ibu Vera) temanku bicara," ujarnya.
Dia pun menyebut bahwa Tuhan maha tahu, dan akan terungkap semua pada waktunya.
"Mari kita serahkan semuanya kepada Tuhan, dan supaya kita diberikan ketenangan berpikir," nasihatnya.
Ibu Yosua terlihat menangis terisak mendengarkan kondisi terkini kekasih anaknya itu.
Kedatangan Keluarga Vera
Keluarga Vera Simanjuntak datang dari Merangin ke Sungai Bahar untuk menemui keluarga almarhum Brigadir J.
Vera Simanjuntak merupakan kekasih Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, anggota Polri yang tewas dalam kasus pembunuhan berencana, melibatkan Ferdy Sambo.
Pertemuan dua keluarga itu berlangsung pada Sabtu (20/8/2022) mulai pukul 15.15 WIB.
Keluarga Vera datang membawa dekke (ikan mas) yang dimasak dengan cara diarsik (cara khas masak ikan bagi suku Batak).
Terlihat ikan mas yang sudah masak itu diletakkan keluarga Simanjuntak di depan orangtua Brigadir J.
Sembari menyerahkan ikan mas, maksud kedatangan disampaikan dalam tutur Bahasa Batak Toba.
"Semoga dijauhkan segala penderitaan di masa yang akan datang," sebut Simanjuntak.
Mereka pun menyampaikan harapan, supaya pada masa yang akan datang, tidak terjadi lagi peristiwa yang sejenis.
"Peristiwa yang telah lalu, biarlah berlalu. Kita serahkan semua kepada Tuhan," ujarnya.
Keluarga Brigadir J pun didoakan tegar.
"Semoga kesedihan segera berlalu, dan akan datang masa yang indah," ucap ayah Vera saat menyampaikan makanan itu.
Pantauan Tribun di lokasi, keluarga Vera itu tiba dengan menggunakan dua kendaraan.
Saat tiba, keluarga besar Brigadir Yosua menyambut dengan hangat.
Setelah menikmati hidangan bersama, keluarga Vera menyampaikan ungkapan duka cita.
Mereka juga menceritakan perasaannya di hadapan kedua orang tua Brigadir Yosua.
Dalam kunjungan ini, Vera Simanjuntak tak terlihat ikut serta hadir.
Diberitakan sebelumnya, Brigadir J menjadi korban pembunuhan berencana, yang tewas di rumah Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 sore.
Lima orang ditetapkan polisi sebagai tersangka, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky, Eliezer, dan Kuat Maruf.
Pengumuman Putri Candrawati istri Ferdy Sambo itu sebagai tersangka disampaikan pada konfrensi pers yang diadakan pada Jumat (19/8/2022).
Polisi melimpahkan berkas para tersangka ke jaksa, kecuali berkas Putri Candrawati, yang masih dalam proses pemberkasan.
Fakta baru juga yang disampaikan tim khusus adalah rekaman CCTV yang menggambarkan kejadian sebelum, saat, dan sesudah pembunuhan Brigadir Yosua sudah ditemukan.
Walau berstatus tersangka, namun Putri belum juga ditahan kepolisian.
Penyidik memberikan waktu satu pekan kepadanya untuk pemulihan, setelah ada surat dari dokter.
Terkait motif pembunuhan itu, hingga kini masih jadi pertanyaan besar masyarakat.
Ramos Hutabarat, Kuasa Hukum keluarga Brigadir Yosua mengungkapkan, yang mengetahui motif sebenarnya pada peristiwa pembunuhan berencana ini hanya Putri Candrawati, Ferdy Sambo, dan Tuhan.
"Motif itu hanya ibu PC, Ferdy Sambo, dan Tuhan yang tahu.
Kita doakan saja ibu PC sehat, agar bisa menjelaskannya di persidangan," kata Ramos saat berbincang dengan Tribun, di Kota Jambi, Jumat (19/8/2022).
Dijelaskannya, motif pembunuhan berencana bukan sesuatu yang sifatnya perlu diuji secara hukum.
"Motif itu akan diungkapkan tersangka atau terdakwa untuk meringankan hukuman dia. Apakah yang disampaikan itu betul atau bohong, kita tidak bisa pastikan," tuturnya.
Rekannya, Ferdy Kesek, menyoroti tidak adanya penahanan terhadap Putri Candrawati yang telah berstatus tersangka pembunuhan berencana.
"Kan semua sama di mata hukum.
Apa bedanya (PC) dengan Bharada E? Apa bedanya dengan ibu korban?
Saat diminta keterangan, ibu korban itu dalam kondisi depresi besar," ungkapnya.
Ferdy pun menduga, bukan tidak mungkin membiarkan Putri Candrawati selama sepekan ini tidak ditahan, sebagai upaya pihak tertentu membuat kisah baru, yang terkait dengan obstruction of justice.