Suar.com - Saat itu tanggal 13 Agustus 1945, sebelum Indonesia merdeka.
Bom atom dengan nama 'inti iblis (Demon Core)' sudah siap, menunggu untuk dilepaskan ke Jepang yang masih terguncang dalam kekacauan dari serangan mematikan bom atom.
Seminggu sebelumnya, bom atom bernama 'Anak Kecil (Little Boy)' meledakkan kota Hiroshima, diikuti dengan cepat oleh bom atom bernama 'Pria Gemuk (Fat Man)' di Nagasaki.
Bom yang dijatukan Amerika itu dilakukan sebagai balasan bagi Jepang, yang sebelumnya telah menghancurkan banyak armada Pasifik AS yang berbasis di Pearl Harbor pada 7 Desember 1941.
Jatuhnya kedua bom atom tersebut lantas membuat Jepang tidak lagi berdaya.
Hal ini disebabkan oleh Hiroshima dan Nagasaki merupakan dua kota penting di Jepang.
Tidak hanya semangat dan martabatnya yang Jatuh, Jepang menyadari kekalahan telah di depan mata.
Melihat kondisi saat itu, Kaisar Jepang memutuskan untuk menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945.
Jika Jepang menyerang dan melawan Amerika sendiri sudah siapkan bom 3 yang bisa membuat Jepang hancur total.
Setelah Jepang menyerah bom atom ketiga yang mereka kerjakan (bola seberat 6,2 kilogram dari plutonium dan galium halus) tidak diperlukan lagi untuk perang.