Follow Us

Sejarah dan Isi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945: Ternyata Ini Alasan Soekarno dan M. Hatta Sempat Diamankan oleh Sekelompok Pemuda

Adrie Saputra - Rabu, 10 Agustus 2022 | 18:33
Soekarno-Mohammad Hatta sempat diculik sekelompok pemuda jelang proklamasi kemerdekaan.
Tribunnews.com

Soekarno-Mohammad Hatta sempat diculik sekelompok pemuda jelang proklamasi kemerdekaan.

Tahun ini Indonesia akan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77, tepatnya pada tanggal 17 Agustus.

Suar.ID - Tahun ini Indonesia akan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77, tepatnya pada tanggal 17 Agustus.

Pada 17 Agustus 1945 lalu, Bung Karno dan Bung Hatta, disaksikan oleh para pendiri bangsa yang lain, membacakan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia di Jakarta.

Dan pada tanggal 17 Agustus 1945 itulah diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Saat ini Indonesia sudah merdeka dan terbebas dari penjajahan.Namun dalam memperjuangkan kemerdekaan, banyak pahlawan gugur di medan perang.

Para pahlawan berada di barisan terdepan untuk mengusir para penjajah.

Kemerdekaan Indonesia sendiri terjadi setelah Jepang dijatuhi bom atom oleh Amerika.Pada 6 Agustus dan 9 Agustus 1945, kota Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh Amerika Serikat.

Jepang akhirnya langsung bertekuk lutut dan mengakui kekalahannya.Setelah kalah, Jepang pun berjanji akan memerdekakan Indonesia di kemudian hari.Janji Jepang itu diwujudkan dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).Sidang BPUPKI pertama kali diadakan pada 29 Mei - 1 Juni 1945, sementara sidang kedua diadakan pada 10 - 16 Juli 1945.Kedua sidang tersebut membahas Rancangan Undang-undang Dasar Negara Republik Indionesia.Setelah tugas BPUPKI berakhir, didirikannya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai pada 7 Agustus 1945.Adapun ketua dari PPKI adalah Ir. Soekarno.Pada 14 Agutsus 1945, Jepang menyerah pada sekutu.Mengetahui itu, para pemuda mengadakan rapat di Pegangsaan Timur, Jakarta pada 15 Agustus 1945.Rapat dimulai pada pukul 20.30 dan dihadiri oleh Chaerul Saleh, Djoha Nur, Kusnandar, Margono, Subardho, Wikana dan Alamsyah.Dari rapat tersebut, golongan muda menghasilkan keputusan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hal dan soal rakyat Indonesia sendiri, tidak dapat bergantung pada orang dan bangsa lain, segala ikatan, hubungan dan janiji kemerdekaan harus diputuskan.Kemudian, golongan muda mengusulkan untuk mengadakan perundingan dengan Ir. Soekarno dan M. Hatta.Hal tersebut bertujuan agar golongan muda diikutsertakan dalam menyatakan kemerdekaan.Lalu, tugas Wikana dan Darwis adalah menyampaikan hasil keputusan tersebut kepada Bung Karno pada jam 22.30 di kediamannya, jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta.Namun, Ir. Soekarno belum bersedia untuk melepaskan ikatannya dengan Jepang dan memproklamirkan kemerdekaan tanpa PPKI.Hal tersebut menjadi perselisihan antara Bung Karno dengan Wikana dan Darwis.

Para pemuda kemudian mengadakan rapat lagi setelah ditolak oleh Soekarno.Keputusan dari rapat tersebut adalah mengamankan Bung Karno dan M. Hatta ke Rengasdengklok.

Pada 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, golongan muda yang terdiri dari Soekarni, Wikana, Aidit, Chaerul Saleh, dan lainnya melakukan misinya untuk membawa Soekarno-Hatta ke luar kota agar tak mendapat pengaruh Jepang.

Sudanco Singgih terpilih menjadi pimpinan penculikan tersebut.

Akhirnya, Rengasdengklok, Karawang menjadi tujuan utama golongan muda bersama Soekarno-Hatta.

Editor : Adrie Saputra

Baca Lainnya

Latest