Suar.ID - Bagi muslimah pastilah ada periode dalam sebulan tak diperbolehkan menjalankan ibadah dikarenakan sedang dalam periode haid.
Kendati tak bisa menjalankan ibadah, Anda bisa menambah pahalakebaikan dengan melantunkan bacaan doa dan dzikir saat haid.
Lalu bagaimanakah bacaan doa dan dzikir saat haidini?
Sebelumnya, haid atau nifasini merupakan ketetapan Allah SWT bagi kaum muslimah karena ada hikmah dan rahmat di balik itu semua.
Namun, ketika haid atau nifas ini memang dilarang untuk melakukan beberapa hal.
Larangan itu mulai dari berpuasa, salat baik wajib maupun sunnah selama masa haidnya.
Selain itu, wanita yang sedang haid atau nifas ini sebenarnya masih diperbolehkan mambaca Al Quran.
Namun ketika membaca ini tak diperbolehkan untuk menyentuhnya.
Pasalnya, saat haid atau nifas ini seorang wanita tengah megeluarkan darah kotor.
Sehingga lebih baik melakukan amalan yang dapat berikan pahala meski sedang haid yaitu dengan berzikir.
Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA, dalam kitab Dzurrotun Naasihin Fil Wadzhi wal Isroor.
ذرۃ الناصحين فی الوعظ والاسرار,
Artinya:
" Tidak ada dari pada seorang perempuan yg kedatangan haidh, melainkan adalah haidhnya itu menghapuskan dosa-dosa yg telah lalu jika membaca doa dan dzikir pada hari yg pertama ia haidh."
Adapun doa dan dzikir pada waktu haid:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَی كُلِّ حَالٍ وَاَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ
"ALHAMDU LILLAAHI 'ALAA KULLI HAALIN WA ASTAGHFIRULLOOHA MIN KULLI DZANBIN"
Artinya:
“Segala puji bagi Alloh di atas segala hal, dan aku mohon ampun kepada Alloh swt dari segala dosa”.
Membaca Tasbih, Tahmid, Takbir
سُبْحَانَ اللهِ (33×)
الْحَمْدُ لِلَّهِ (33×)
اللهُ أَكْبَرُ (34×)
Subhanallah (33 x)
Alhamdulillah (33 x)
Allahu Akbar (33 x)
Artinya:
“Maha suci Allah (33 x), segala puji bagi Allah (33 x), Allah Maha Besar (33 x).”
Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4) (Dibaca 3 x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5) (Dibaca 3 x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6) (Dibaca 3 x)