Suar.ID - Perseteruan Pesulap Merah dan Gus Samsudin Jadab kini berbuntut panjang.
Awalnya, Pesulap Merah ingin membuktikan kemampuan spiritual Gus Samsudin yang disebutnya hanya tipu daya.
Hingga akhirnya, Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kademangan, Blitar, Jawa Timur, digeruduk warga.
Mereka menuntut Padepokan Nur Dzat Sejati yang merupakan tempat Gus Samsudin menjalankan praktik pengobatan spiritual agar ditutup.
Gus Samsudin memberikan 4 pesan kepada para pengikutnya setelah Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar, Jawa Timur, ditutup sementara.
Para pengikut tersebut diajak sholat malam dan bertafakur kepada Allah SWT.
Hal ini tampak dalam unggahan terbaru di kanal YouTube Padepokan Nur Dzat Sejati.
Setelah melakukan sholat malam, Gus Samsudin memberikan pesan kepada para pengikutnya.
Di awal video, Gus Samsudin menjelaskan arti tafakur dan mengapa mereka harus melakukan itu.
"Anak-anakku semuanya, malam ini panjenengan semua Abah ajak untuk bertafakur. Tafakur itu artinya berdiam diri,"
"Sebelum kita benar-benar didiamkan oleh Allah SWT, sudah tidak bisa bergerak sama sekali,"
"Oleh sebab itu, ketika kita masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk berdiam diri, memasrahkan semuanya kepada Allah SWT, bukan menuhankan diri kita sendiri,"
"Maka, Abah minta panjenengan melakukan ini. Berdiam diri, duduk langsung di tanah. Supaya kita bisa belajar wataknya tanah," ujar Gus Samsudin dalam video.
Gus Samsudin melanjutkan bahwa mempelajari sebuah ilmu, baginya sangat penting, agar tahu tujuan hidup.
"Belajar keilmuan itu penting. Agar kita tahu tujuannya hidup,"
"Jika kita tahu tujuannya hidup, maka hidup kita akan tenang, tidak mudah gupuhan, dan tidak mudah bingungan," lanjutnya.
Gus Samsudin juga bercerita pada para santrinya bahwa saat ini dia merasa terzalimi.
Ini merujuk pada kejadian yang beberapa hari ini menimpanya.
Termasuk serangan dari Pesulap Merah juga aksi warga desa yang meminta Padepokan Nur Dzat Sejati untuk ditutup.
Dia kemudian meminta pada santinya bisa menahan diri dan tidak terprovokasi dengan kabar berita yang ada.
"Bahkan ketika mereka mau membakar atau menghancurkan padepokan, jangan ada yang bertindak hingga membalas. Cukup dilihat saja. Karena semua ada proses hukum," pintanya.
Gus Samsudin juga bersumpah dengan nama Allah SWT, tidak mengizinkan satu santri pun membalas perbuatan yang ditujukan pada Padepokan Nur Dzat Sejati.
Dia pun mengingatkan, bangunan sampai harta, semuanya adalah milik Allah SWT, bukan milik kita. Walaupun saya nanti miskin atau mati pun, saya siap," ujarnya.
Pada akhir video, Gus Samsudin meminta seluruh santrinya sabar menghadapi permasalahan yang saat ini ada.
Dia menganggap, permasalahan yang ada saat ini adalah ujian dari Allah SWT.