Luth pun mulai tahun ini sudah kembali bersekolah offline.
Gegara kondisi matanya ini, Luth pun jadi makin kesulitan belajar.
"Tahun ini dia kembali sekolah (offline), mungkin harus fokus karena banyak menulis dan sebagainya,julingnya menjadi semakin buruk, bagian hitam matanya bisa hilang di balik pangkal hidung,"tambahnya.
Nurul pun tak ingin masa depan anaknya ini bermaslaah dengan kesehatannya.
Lebih-lebih, ia mengaku khawatir anaknya ini malah diejek teman-temanya karena matanya yang juling.
Akhirnya, Nurul berusaha dapatkan pengobatan terbaik bagi sang anak.
Kendati mata Luth ini tak bisa kembali pulih seratus persen, Nurul pun tetap bersyukur karena kondisi anaknya ini sudah lebih baik.
"Dokter mengatakan bahwa jika dia tidak dirawat dari awal, matanya bisa juling permanen.
"Jadi perawatan bermula pada Januari lalu.
"Karena di Ipoh tidak ada pakar mata untuk kasusjuling, Luth kemudian dirujuk keKuala Lumpuruntuk dilakukan operasi.
"Walaupun dia tak akan pulih seratus persen seperti semula, tapi saya bersyukur mata Luth masih bisa diobati.