Suar.ID - Satu keluarga di Korea ditemukan tewas tenggelam di dasar laut.
Jasad satu keluarga di Korea tersebut ditemukan terjebak dalam mobil yang tenggelam di dasar laut pada Rabu (29/6/2022).
Penemuan jasad satu keluarga dalam mobil di dasar laut itu sempat menghebohkan warga Korea.
Lantaran sebelumnya, gadis kecil bernama Cho Yu-na yang berusia 10 tahun beserta kedua orang tuanya dilaporkan hilang secara misterius.
Saat diselidiki oleh kepolisian setempat, ada dugaan mereka adalah korban pembunuhan.
Namun kini muncul petunjuk lain.
Melansir dari Tribunstyle pada Senin (4/7/2022), kantor polisi Gwangju Nambu memberikan keterangan terbaru.
Melalui laporan The Korea Herald, polisi setempat membenarkan adanya penemuan mayat dalam mobil di laut.
Ketiga mayat tersebut berada di sebuah mobil Audi dalam kondisi terbalik di perairan Wando, Provinsi Jeolla Selatan.
Saat ditemukan, posisi Cho dan ibunya duduk di kursi belakang penumpang tanpa mengenakan sabuk pengaman.
Sementara ayahnya yang berada di kursi pengemudi mengenakan sabuk pengaman.
Dinas Forensik Nasional bahkan sudah tak bisa menentukan penyebab kematian satu keluarga tersebut.
Hal itu karena saat diautopsi, tubuh korban sudah membusuk.
Rupanya tubuh mereka sudah ada di dalam air untuk waktu yang lama.
Untuk mengungkap fakta yang sebenernya terjadi, pihak berwajib akan melakukan lebih banyak tes pada tubuh korban.
Namun itu akan memakan waktu sekitar satu bulan sebelum hasilnya keluar.
Terbaru, kepolisian setempat menduga keluarga tersebut bukanlah dibunuh melainkan bunuh diri.
Dugaan tersebut bukan tanpa alasan, hal ini berdasarkan riwayat pencarian internet orangtua Cho.
Orangtua Cho sempat browsing tentang pil tidur dan cryptocurrency sebelum menghilang.
Menurut polisi, keluarga Cho Yu-na diyakini saat ini sedang berada dalam kesulitan keuangan.
Mereka dilaporkan telah berhenti dari pekerjaan sehingga tak memiliki penghasilan.
Lebih lanjut, keluarga tersebut diyakini memiliki utang lebih dari Rp1 M pada kartu kredit.
Di sisi lain, uang mereka telah diinvestasikan dalam cryptocurrency dengan jumlah yang cukup besar.
Meski begitu, polisi masih akan terus menyelidiki kemungkinan lain sampai terungkap fakta yang sesungguhnya.
Kasus ini terungkap setelah pihak sekolah melapor ke polisi karena Cho tak kunjung masuk sekolah.
Sebelumnya Cho sudah absen dari sekolahnya di Gwangju selama 18 hari, mulai dari 19 Mei hingga 15 Juni 2022.
Akan tetapi sampai tiba waktunya masuk, Cho malah tidak dapat dihubungi.
Keberadaan keluarga ini juga terakhir terlihat pada 30 Mei pukul 11 malam melalui rekaman CCTV di dekat wisma daerah Wando.
Melalui klip tersebut, terlihat seorang wanita menggendong seorang anak yang diyakini Cho dan ditemani oleh ayahnya.
Tak hanya itu, ponsel keluarga juga diduga dimatikan dalam beberapa jam setelah merekam klip dan sinyal ponsel mereka juga dilaporkan hilang.