Bahkan telinga kanannya kerap tidak berfungsi dengan baik karena sel kanker sudah menyebar ke saluran telinga.
"Awalnya saya kerap migrain, cepat lelah, hidung mimisan sampai satu hingga dua jam baru berhenti. Telinga sebelah kanan tidak bisa mendengar dengan jelas karena sel kanker sudah menyebar sampai menyumbat saluran," ujar Hamri.
Pilunya, anak ketiga dari lima bersaudara ini tidak hidup bersama kedua orangtuanya.
Ayah dan ibu Hamri telah berpisah sejak tahun 2017.
"Saya dan kakak adik terpaksa berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Saya dan dua adik laki-laki tinggal di rumah nenek di Sarawak. Kakak yang sudah menikah tinggal bersama suaminya," beber Hamri.
Dikarenakan tinggal tanpa orangtua, Hamri terpaksa bekerja untuk biaya pengobatannya.
Padahal kondisi kesehatannya sendiri juga sedang tidak baik-baik saja.
"Jadi untuk membayar biaya pengobatan, sekolah, dan keperluan pribadi, saya terpaksa bekerja jadi tukang masak di sebuah restoran dekat Plaza Merdeka di Sarawak," lanjutnya.
Hamri pun mulai menjalani kemoterapi dan radioterapi pertamanya pada 22 Juni 2022 lalu.
Cerita Hamri yang mengidap kanker ini juga ia bagikan di akun TikTok-nya.