Lokasi ini digunakan untuk budak seks, prostitusi, dan pabrik bayi, kata juru bicara kepolisian negara bagian Tochukwu Ikenga pada Rabu (15/6/2022) malam, diberitakan dari AFP.
Sebanyak empat dari gadis-gadis itu hamil, katanya.
Sementara itu, beberapa senjata dan uang tunai disita dari hotel.
Ikenga menambahkan, penyelidikan kini sedang berlangsung.
Kini, gadis-gadis itu akan diserahkan ke lembaga pemerintah untuk rehabilitasi.
Dia juga mengatakan, pemilik hotel sedang dalam pelarian.
Sementara itu, tiga tersangka telah ditangkap.
"Semua tersangka akan diadili di pengadilan pada akhir penyelidikan," imbuhnya.