Suar.ID -Bagian Sensitif MendadakDipegang Pria Tak Dikenal, Biduan Dangdut Ini Ngamuk hingga Lempar Botol ke Pelaku.
Kasus kriminal ini bermula dari Seorang pria berinisial W alias Bento warga Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengahdicari oleh pihak kepolisian.
Pria berusia 42 tahun itu dicari oleh polisi.
Lantaran, ia diduga nekat memegang area sensitif dari seorang penyanyi dangdut berinisial RS.
Saat kejadian, RS sedang menghibur tamu undangan di sebuah acara hajatan di Desa Krajan, Kecamatan Kalikotes.
Kronologi kejadian tak mengenakan yang menimpa seorang penyanyi dangdut berinisial RS tersebut, bermula sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat itu, korban sedang mengisi acara di sebuah hajatan di Desa Krajan.
Pelaku saat itu sedang berjoget di depan korban.
Tiba-tiba, pelaku langsung menyentuh bagian tubuh sensitif korban.
Karena tidak terima atas perlakuan Bento tersebut, korban RS lalu melempar pelaku dengan botol minuman air mineral.
Tak terima dilempar botol, pelaku kemudian langsung memukul korban di sekitar area mulut.
Akibat pukulan itu, korban menderita luka pada bagian mulutnya.
Bahkan, sampai mengeluarkan darah.
W alias Bento (42) pelaku pemukul dan pelecehan kepada seorang biduan dangdut berinisial RS (25) saat manggung di Desa Krajan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah telah ditangkap oleh polisi.
Bento diamankan oleh jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Klaten di rumahnya di Desa Krajan, Kecamatan Kalikotes, malam hari sekitar pukul 20.00 WIB.
Sementara itu, Bento mengaku sakit hati.
Lantaran, ia didorong.
Sehingga, ia spontan melayangkan pukulan ke biduan dangdut berinisial RS (25) itu.
"Saya sakit hati karena didorong."
"Tidak kenal (sama korban),"
"Saya tidak melarikan diri, tapi ke Wanglu, tempat saudara."
"Waktu itu saya belum normal,"
"Saat kejadian, masih mabuk," ucapnya, melansir Tribun Jogja.
Diakui Bento, dirinya memukul RS sebanyak dua kali pada bagian wajah.
"Pemukulan spontan,"
"Saya saat itu mabuk, minum anggur merah."
"Sekarang menyesal,"
"Ini mau minta maaf ke korban," jelasnya.
Ketika ditanya terkait aksi pelecehan, Bento menyebut, dirinya tidak sengaja menyenggol bagian sensitif tubuh korban.
"Saya joget, terus kesenggol, tidak sengaja," katanya.
Sementara itu, KBO Satreskrim Polres Klaten, Iptu Eko Pujiyanto mengatakan, Bento saat ditangkap tidak melakukan perlawanan.
"Untuk pelaku, tidak melarikan diri jauh dari rumahnya,"
"Karena, dia bersembunyi di sekitar rumahnya."
"Jadi saat tertangkap, juga masih di sekitar rumahnya," ujar.
Menurut dia, saat kejadian pemukulan dan dugaan pelecehan itu, Bento berada dalam pengaruh minuman keras (miras).
"Untuk unsur pelecehan, sedang kita dalami,"
"Saat itu, korban dan pelaku saling dorong,"
"Awalnya menyenggol dan ini akan kita dalami detailnya," jelasnya.
Bento, lanjut Iptu Eko, dengan korban mengaku, juga tidak saling kenal.
Bahkan, baru pertama kali bertemu.
Bento bekerja sebagai buruh harian di Kabupaten Klaten dan bukan bekerja di Jakarta.
"Iya, pelaku sudah berkeluarga."
'Dia sehari-hari bekerja di Klaten sebagai buruh," ucapnya.