Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Media Swiss Soroti Netizen Indonesia yang Memberikan Rating Terhadap Sungai Aare Setelah Insiden yang Menimpa Eril

Adrie Saputra - Minggu, 29 Mei 2022 | 18:32
Sungai Aare di Bern, Swiss. Di sungai ini Emmeril Khan Mumtadz, putra Ridwan Kamil, yang terseret arus Sungai Aare, Jumat (27/5/2022).
Kolase/Daniel Schwen/Commons Wikipedia/IG @emmerilkahn

Sungai Aare di Bern, Swiss. Di sungai ini Emmeril Khan Mumtadz, putra Ridwan Kamil, yang terseret arus Sungai Aare, Jumat (27/5/2022).

Suar.ID - Publik kini sedang menanti-nanti kabar terbaru dari pencarian putra Ridwan Kamil, Emmeril Khan atau yang biasa dipanggil Eril.

Dikutip dari Kompas.com, Emmeril atau Eril dilaporkan hilang di sungai Aare, Swiss.

Warga Indonesia ramai-ramai mendoakan agar Eril cepat ditemukan oleh tim yang bertugas di tempat wisata tersebut.

Tak hanya itu, warga Indonesia juga nampak ramai-ramai membombardir Google Review Sungai Aare dengan ulasan bintang satu yang berarti buruk.

Dikutip dari Tribunnews, Media lokal Swiss, 20 Minuten sampai menyoroti aksi netizen dari Indonesia yang memberikan ulasan buruk atau rating bintang satu terhadap Sungai Aare, Bern, Swiss.

Google Review Sungai Aare Swiss
Google Review

Google Review Sungai Aare Swiss

Aksi ini dilakukan netizen usai kabar hilangnya putra sulung Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz atau Eril akibat terseret arus Sungai Aare pada Kamis (26/5/2022).

20 Minuten menyatakan bahwa banyak netizen asal Indonesia yang menggunakan fungsi Google yaitu berupa ulasan terhadap Sungai Aare berdasarkan kasus hilangnya Eril.

"Tak terhitung orang Indonesia yang sekarang terpaksa menggunakan fungsi dari Google Review untuk mengekspersikan kepedulian mereka terhadap Emmeril Mumtadz."

"Ketika melihat pada ulasan yang diberakan dapat terlihat banyak review yang ditinggalkan yaitu berupa bintag satu terhadap sungai Swiss ini."

"Mereka secara eksklusif berasal dari akun dengan nama orang Indonesia."

"Banyak (warganet Indonesia) yang mendeskripsikan sungai (Aare) sebagai sungai yang berbahaya serta beberapa menginginkan agar ditutup lantaran arus kuat yang terjadi di beberapa bagian Aare dan kemungkinan besar berakibat fatal bagi Mumtadz," demikian pernyataan tertulis dari 20 Minuten.

Poster hilangnya Emmeril Khan Mumtadz (23) atau Eril, anak sulung Ridwan Kamil saat berenang di Sungai Aare, Swiss
KBRI BERN via 20 MINUTEN dan Instagram @emmeril.khan.mumtadz.official

Poster hilangnya Emmeril Khan Mumtadz (23) atau Eril, anak sulung Ridwan Kamil saat berenang di Sungai Aare, Swiss

Namun, dalam pemberitaan itu, 20 Minuten juga memberikan atensi kepada netizen yang memberi bintang lima terkait ulasan Sungai Aare.

20 Minuten menyatakan kebanyakan berpesan untuk tidak menghakimi terkait situasi kemanan di negara Swiss.

"Namun juga ada pernyataan yang bernada marah untuk tidak menghakimi situasi kemaanan terhadap negara tersebut di mana mereka tidak pernah berada di sana."

"Beragam rating bintang lima terbaru juga ditemukan, beberapa dari mereka merasa malu terhadap negara mereka (Indonesia) lantaran seruan terhadap sungai tersebut."

"Beberapa dari mereka masih ingin untuk tetap pada pendirian dengan penilaiannya," tulis 20 Minuten.

Berikut beberapa ulasan buruk warganet terkait sungai Aare:

"Cuma ngikut bang (memberi rating 1) jangan hujat aku," tulis akun bernama Rey.

"Sungai deras, ga cocok buat turis, jangan berenang disini," kata Regat Store.

"Tidack ramah, membuat turis celaka," ujar Kim Andrew.

"Sungainya bersih, tapi sayang butuh tumbal…," kata Mustafa Kamal.

Namun di sisi lain, adapula netizen yang memanjatkan doa dan meminta maaf dengan intonasi marah atas ulasan buruk yang diberikan oleh warganet Indonesia.

Mereka yang meminta maaf tersebut rata-rata memberikan rating bintang lima terhadap Sungai Aare.

"Please neglected the uneducated, dumb, and foolish Indonesian who recently review-bombed this site," kata deepbroken.

"Jangan memperbodoh diri kalian, ini musibah gaada yang mau, kita gabisa nyalahin alam karena musibah yang menimpa manusia, cukup doakan yang terbaik saja, teknologi sudah maju, tapi pemikiran kalian masih stuck disitu ajaa," kata Ajeng Afrilaa.

"Lucu banget warga +62 masa yang slh sungainya," ujar Azura ID.

Baca Juga: Nggak Nyangka! Dulu Dibayar Mahal, Mario Teguh Kini Adakan Acara Motivasi Gratisan Bagi yang Tertarik

Source :Kompas.comTribunnews.com

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x