Di sisi lain, dua demonstran yang terluka akibat tembakan Athukorala segera dibawa ke rumah sakit terdekat.
Du waktu yang bersamaan, pemimpin oposisi Sri Lanka, Sajith Premadasa terus mengritisi keluarga PM Rajapaksa soal kerusuhan baru-baru ini.
Dia bilang, undang-undang darurat nggak akan bisa menghentikan momentum perubahan.
Sajith juga memperingatkan ke partai penguasa soal dampak buruk bila para pengunjuk rasa dan media dirugikan.
"Setiap Rajapaksa membuat keputusan tidak populer. Kekerasan, undang-undang darurat, dan pengikut palsu, tidak akan mampu menghentikan momentum perubahan," tulis Sajith di Twitter.
"Bisa berdampak serius bila para pengunjuk rasa damai dan media dirugikan."
Dilaporkan Opindia.com, ribuan pengunjuk rasa propemerintah dikirim menggunakan bus dan didrop di tempat para pengunjuk rasa antipemerintah.
Mereka kemudian diduga merusak dan membakar poster-poster dan spanduk antipemerintah.
Beberapa pengunjuk rasa antipemerintah dilaporkan terluka, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua.
Sekitar 78 orang dilaporkan dilarikan ke Rumah Sakit Nasional Kolombo.
Dalam kerusuhan itu, sejumlah rumah, termasuk rumah PM Rajapaksa di Hambantota, dibakar massa.