Milisi membunuh sekitar 1.400 rakyat Timor Timur.
Mereka dengan paksa mendorong 300.000 rakyat mengungsi ke Timor Barat.
Mayoritas infrastruktur hancur dalam gerakan militer ini.
Pada 20 September 1999, Angkatan Udara Internasional untuk Timor Timur (INTERFET), dikirim ke Timor Timur untuk mengakhiri kekerasan.
Setelah masa transisi yang diorganisasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Timor Timur diakui secara internasional sebagai negara.
Timor Timur secara resmi merdeka dari Indonesia pada 20 Mei 2002.
Memang, sebelumnya bernama Provinsi Timor Timur.
Namun, ketika menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai nama resmi.
Pasukan INTERFET atau pasukan perdamaian internasional yang dipimpin Australia, mendarat di Timor-Leste setelah menyatakan merdeka dari Indonesia.
Setidaknya, Australia memimpin pasukan penjaga perdamaian yang terdiri dari 11.000 orang dari 22 negara.
Hal ini dianggap sebagai kesuksesan besar.