Kebaikan almarhum diakui Yanta bukan semasa jadi abdi negara.
Sejak kecil sampai berhasil masuk TNI AL, Miftah tetap baik, santun dan sederhana.
Firasat yang berbeda dirasakan orangtuanya, Sartono, bapak almarhum ini mengakui hanya tidak bisa tidur nyenyak pada Jumat malam sampai ada kabar kalau anaknya telah meninggal oleh kekejaman KKB.
"Saya semalam itu susah tidur, tidak seperti biasanya.
Tahu-tahu kemudian ada kabar kalau Mif (panggilan korban) meninggal karena KKB," ungkapnya.
Anggota TNI gugur karena KKB Papua
Sartono benar merasa sedih kehilangan sang putra yang masih lajang itu.
Dia diakui sebagai anak yang baik.
Sejak kecil hingga dewasa dan menjadi anggota TNI, akhlaknya tetap, dia santun dan baik dengan semua orang.
"Kalau pulang maupun hendak berangkat tugas selalu pamit dan jabat tangan dengan para tetangga, termasuk dengan keluarga," katanya.
Mif, katanya, punya rencana juga akan mengumpulkan teman- teman sekolahnya ketika sudah pulang dari tugas di Papua.
"Anak itu baik, santun sama semua orang," kata Sartono.