Dalam berita itu, TASS turut menayangkan pernyataan Sri Mulyani yang tampaknya mengacu pada keputusan beberapa delegasi yang memilih keluar (walkout) dari Pertemuan Kedua Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (2nd FMCBG) G20 ketika Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov berpartisipasi dalam acara itu melalui tautan video.
Pertemuan 2nd FMCBG G20 diadakan di Washington DC, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (20/4/2022) waktu setempat.
“Dalam hal mengatur pertemuan itu sendiri, seperti yang kita lakukan kemarin, itu tidak mudah, tetapi pada akhirnya, mereka semua berada di ruangan yang sama. Tetapi, jika Anda tidak setuju dan ingin mengungkapkan ini… Anda walkout," kata Sri Mulyani.
"Itu ekspresi politik yang lain, tapi tidak menghalangi kita bicara substansi yang penting," kata Menkeu.
"Jadi ini harus dapat dikelola dan dilakukan," tambah Sri Mulyani diberitakan TASS.
AS disebut telah menuntut agar Indonesia mengecualikan Presiden Rusia Vladimir Putin dari partisipasi dalam KTT G20 mendatang, memperingatkan bahwa jika tidak, beberapa negara mungkin mengirim delegasi tingkat yang lebih rendah ke pertemuan tersebut.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa keputusan tentang partisipasi Putin dalam KTT akan tergantung pada situasi dan Kremlin sebagian besar akan dipandu oleh posisi negara tuan rumah.