"Dari dokter yang melakukan autopsi disimpulkan jika BLP ini mengalamai kekerasan benda tumpul di bagian dada, sehingga paru-parunya mengempis," kata Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto Utomo, Rabu (13/4/2022).
Dia mengatakan, dugaan awal, korban kesulitan bernafas karena paru-parunya mengempis. Hal itulah yang membuat korban meninggal.
"Jadi ada indikasi kuat, korban adalah korban pembunuhan," lanjutnya.
Menurut Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto, membeber dugaan korban dihabisi di lokasi berbeda dengan TKP penemuan jasadnya,
"Sebab, posisi mayat korban tidak jauh dari jalan raya, serta disembunyikan ke dalam semak-semak," kata Adhi melalui sambungan telepon, Kamis (14/4/2022).
Yang nggak habis pikir, ZI ternayta sempat datang ke rumah korban untuk melayat.
Hal ini dikuatkan sebuah foto yang beredar di antara tenaga kesehatan di Tuluangagung.
Saat takziah ZI datang bersama kekasih korban, TS (inisial) dan ibunya TS.
Mereka sempat berpose bersama ayah korban, dr Tutit Lazuardi, Sp.OG (K) dan istrinya.
Dalam foto itu dr Tutit berdiri paling kanan, disusul ZI, TS di tengah, istri dr Tutit dan ibunya TS.
"Mereka datang bertiga, TS, ayah tirinya sama ibunya," ucap seorang mantan staf di RSUD dr Iskak.
Foto yang beredar itu diambil oleh keluarga dr Tutit.