Ia juga mengungkapkan kalau suaminya ini bukan pembunuh, terlebih seharian dirinya selalu bersama sang suami.
“Kami sahur bersama. Kak Iqbal tidur pagi hingga siang karena tidak ngantor. Nanti setelah dzuhur baru mulai memantau proses penertiban anjal dan Pak Ogah. Itu pun dilakukan dari rumah,” kata dia.
Cinta Segitiga
Di sisi lain, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto mengatakan latar belakang dari pembunuhan ini adalah cinta segitiga antara pelaku, korban, dan wanita yang bekerja di Dinas Perhubungan.
"Untuk motif dari para pelaku ini adalah cinta segitiga maupun motif pribadi," kata Kombes Pol Budhi Haryanto, Sabtu malam.
Berdasarkan hal ini, ia pun pastikan kasus penembakan ini bukanlah aksi teror.
"Jadi saya ulangi tidak ada teror di Kota Makassar ini, tapi ini adalah motif atau masalah pribadi," jelasnya.
Budhi pun ungkap peran keempat tersangka.
Disebutkan, Iqbal Asnan ini merupakan otak dari pembunuhan berencana pada 3 April lalu.
Sedangkan 3 pria lainnya yang berinisial AKM, A, dan S disebut berperan sebagai eksekutor, pemantau atau penggambar di lokasi.
"Ada otak pelaku, ada yang merencanakan terus sampai dengan eksekutor. Sementara otak pelaku adalah pejabat Kota Makassar (M Iqbal Asnan)," kata Budhi Haryanto.