“Jadi, kami makan segalanya untuk bisa bertahan hidup, dari mulai serangga, anjing, kucing, bahkan tikus. Ini sudah menjadi kebiasaan," katanya.
Kendati demikian, tentu alasan masa lalu itu tidak dapat dibenarkan.
Saat ini, pemerintah Vietnam pun mulai mengupayakan agar tren mengonsumsi daging kucing dan anjing dihentikan.
Mengutip Wionews, situs warisan dunia dan pelabuhan perdagangan bersejarah, Hoi An, telah menandatangani perjanjian dengan kelompok hak asasi hewan Four Paws International.
Mereka berjanji untuk menghentikan penjualan dan konsumsi daging kucing dan anjing secara bertahap.
"Kami ingin membantu mempromosikan kesejahteraan hewan melalui pemberantasan rabies,
menghapus perdagangan daging anjing dan kucing secara bertahap, dan menjadikan kota ini sebagai tujuan utama pariwisata," kata wakil walikota Nguyen The Hung.