"Sebetulnya sama dokter tidak boleh manjat lagi, tapi karena itu menjadi pekerjaan, akhirnya nekat naik lagi, malah sekarang kejadiannya seperti ini," kata Vevi.Sebelum mengalami kecelakaan tersebut, Lagiyanto bekerja sebagai penebas buah.
"Jadi kalau ada pohon yang berbuah, dibeli suami saya."
"Lalu buahnya dijual eceran. Tapi sekarang ya harus kerja sana-sini untuk membiayai sehari-hari," jelasnya.
Pasangan Lagiyanto dan Vevi memiliki tiga anak.
Anak pertama saat ini kuliah semester pertama.
"Dia juga nyambi kerja jaga stand minuman."
"Adiknya di SMK dan yang paling kecil masih enam tahun," ujarnya.
Vevi mengungkapkan biaya pengobatan Lagiyanto terasa berat karena harus mengalani perawatan di RS Sardjito Yogyakarta.
"Setelah jatuh itu, dua rumah sakit di Boyolali merujuk ke Solo."
"Lalu dari Solo dirujuk ke Sardjito karena peralatan lebih lengkap," ungkapnya.
Menurut Vevi, karena kondisi tulang Lagiyanto patah, maka beberapa bagian sudah di pasang pen.Mulai dari belakang leher, di lengan, kaki, tulang rusuk, dan tulang belikat.