Ketika melakukan peninjauan pada Jumat (25/3) kemarin, Taufik menemukan tumpukan batu bara dan sejumlah unit alat berat.
Kabarnya, penambangan ilegal ini baru beroprasi sejak 9 Maret lalu.

Tak bisa dipungkiri, wilayah di sekitar calon ibu kota baru memang menggiurkan. Termasuk untuk aktivitas tambang ilegal.
"Batu bara masih menumpuk di TKP. Tapi nanti akan didalami oleh Tim Gakkum Lingkungan Hidup (KLHK)," jelas Taufik.
Masih menurut Taufik, pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti.
Meliputi10 unit excavator, tiga unit dozer, satu unit loader, tujuh unit dump truck, dan satu unit tangki minyak 5000 liter.
Tim gabungan juga telah mengamankan sejumlah orang untuk memperoleh keterangan lebih lanjut.
Mulai dari seseorang berinisial M yang mengaku sebagai pemilik lahan dan RW selaku penanggung jawab lapangannya.
"Kemudian, berdasarkan penyelidikan sementara, untuk penyandang modalnya adalah A dan M. Sementara, proses penyelidikan dan akan didalami oleh Tim Gakkum dari KLHK," ujar Taufik.
Pada kesempatan yang sama, Taufik juga menegaskan bahwa pihak Kodam VI Mulawarman tidak pernah melakukan pembekingan terhadap penambangan ilegal.

Tambang baru bara ilegal ditemukan di sekitar wilayah calon ibu kota baru, Kalimantan Timur
Jadi, kabar mengenai Pangdam VI Mulawarman sebagai salah satu orang di balik Tambang ilegal tersebut mesti ditindaklanjuti lagi.