Yustinus melalui Twitter turut mengomentari pernyataan Gilang Widya tentang pendapatan salah satu unit bisnisnya MS Glow.
"Wow gurih nih @DitjenPajakRI Setahun omset Rp 7,2 T. Berarti memungut PPN 10 persen Rp 720 M. Tinggal cocokin ke SPT PPN dan SPT PPh," ujar Yustinus di akun Twitter.
Jika dibandingkan dengan kekayaan pengusaha dengan segmen bisnis sejenis, seperti PT Mustika Ratu Tbk dengan kode emiten MRAT dan PT Martha Tilaar Tbk dengan kode emiten MBTO, omzet MS Glow jauh lebih tinggi dan berlipat ganda.
Mengulik keterbukaan informasi di BEI, Grup Martha Tilaar mencatatkan penjualan sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 297 miliar atau jika dibagi rata dalam 12 bulan, omzet per bulannya yakni Rp 24,75 miliar.
Juragan 99 mengaku, omzet bisnis yang dia rintis bareng istrinya, Shandy Purnamasari, bisa mencapai 600 miliar per bulan. Edan!
Sementara pesaingnya, PT Mustika Ratu Tbk mencatatkan omzet penjualan lebih besar di 2020 yakni sebesar Rp 318 miliar atau jika dibagi rata dalam setahun, omzet per bulannya yakni Rp 26,4 miliar.
Jika MS Glow memiliki omzet per bulan Rp 600 miliar, maka omzet setahun Rp 7,2 triliun.
Sementara Marta Tilaar berdasarkan lapoan keuangan 2020 omzet per bulan mencapai Rp 24,75 miliar, dan omzet setahun Rp 297 miliar.
Mustika Ratu berdasarkan laporan keuangan 2020 memiliki omzet per bulan Rp 26,4 miliar, dan setahun Rp 318 miliar.
Dengan asumsi perhitungan tersebut, omzet penjualan MS Glow mencapai 24 kali lebih besar dari Martha Tilaar serta 23 kali lebih besar daripada Mustika Ratu.
Wah, bisa-bisa Juragan 99 bisa jadi orang terkaya di Indonesia dong?