"Kok bisa ya?" tanya Atta Halilintar.
"Ya itu lah dunia sempit. Dulu di komplek itu ada keluarga Sandiaga Uno, Jeremy Thomas dan sebagainya," beber Helmy Yahya.
"Ya bener karena dulu Om Sandiaga Uno sama ayah itu deket banget. Aku sampai panggilnya Paps Bro, beliau satu kosan sama papa."
"Gokil-gokil ya ternyata orang di komplek itu jadi-jadi semua. Ternyata orang-orang hebat," papar Atta Halilintar.
Helmy lalu melanjutkan, dia sempat tiga kali mengunjungi Komplek Caltex Rumbai yang merupakan kediaman orang tua Atta terdahulu.
"Dulu mertuaku itu akuntannya Caltex, tukang main-main dan teriak-teriak saya," aku Helmy Yahya.
"Tetapi kalau yang gak tahu, itu bilangnya komplek di tengah hutan. Jadi semuanya ada, dibikin lengkap tetapi tengah hutan," jawab Atta Halilintar.
"Ya bayangin ada bioskop, ada taksi. Jadi mamanya itu suka naik taksi," ujar Helmy Yahya.
"Jadi kakek dari mama itu apoteker bagian kesehatan untuk Caltex dan Chevron, kakek dari ayah itu orang bawah. Mama bilang kamar mandinya aja sampai pakai AC, tetapi ayah kebalikkannya," jelas Atta Halilintar.
Meski saat itu kehidupan dalam keterbatasan, lanjut Atta, Halilintar Anofial Asmid bisa menaklukan hati sang pujaan hati.
Atta menyatakan, orang tuanya bertemu sebagai sesama mahasiswa di Universitas Indonesia.