Ia mengatakan selama bermain memang pernah menang sesekali.
Akan tetapi angka kemenangan tidak lah besar dan lebih banyak yang kalahnya.
"Jadi misalnya kita deposite Rp 14 juta, paling dapat Rp 1 juta, eh besoknya habis lagi," sebutnya.
Dia mengakui tidak pernah berjumpa dengan terlapor. Hanya saja berkomunikasi dengan Telegram.
Ia juga tidak pernah ikut kursus untuk trading Binomo. Tetapi turut menjadi peserta trading bareng bersama para terlapor di Telegram.
"Jadi setiap kalah ada motivasi untuk mengembalikan kerugian itu. Mereka kan kalau kalah kita stop dulu, terus dibilang kalau bisa depositnya lebih besar supaya bisa dicicil kekalahannya," ujarnya.
Tabungan VA pun lambat laun habis sekitar Rp 80 jutaan. Tak kunjung berhenti, ia sampai meminjam uang ke leasing pada September 2021 sekitar Rp 100 jutaan.
Rupanya ia juga tak kunjung menang dan menghasilkan pund -pundi kekayaan.
Walhasil, ia menjual mobilnya Rp 170 jutaan pada Desember 2021.
"Nah di momen itu lah saya sempat bertengkar dengan istri karena akhirnya saya akui habis uang karena bermain Binomo," ujarnya.
"Bukan hanya itu, usaha rumah makan saya juga sampai tutup bulan lalu," tambahnya.