Sebut saja produktivitas pertanian yang buruk, pendapatan yang rendah, infrastruktur yang belum berkembang dan kerentanan pasokan pangan Timor-Leste terhadap dampak harga pangan global dan variasi iklim.
Merespon situasi di atas, seorang komentator menilai bahwa hal tersebut tidak berarti pemerintah harus mengimpor beras yang tak layak.
Padahal, disebutkan bahwa beras yang dihasilkan oleh petani lokal di dalam negeri penuh dengan gizi yang baik.
"Namun, situasi ini tidak berarti pemerintah harus mengimpor beras dari luar negeri."
"Beras lokal yang diproduksi oleh petani lokal di dalam negeri penuh dengan gizi yang baik, tapi sayangnya pemerintah tidak mau membelinya," kata seorang komentator.
Mengutip dari Tribunnews.com, Timor Leste dikenal sebagai negara miskin di dunia dan menempati urutan ke 152 dari 162 peringkat ekonomi dunia.