Untuk tetap bisa bertahan hidup, Denada harus rela menjual beberapa aset yang ia punya.
Beberapa di antaranya, termasuk perhiasan, rumah, hingga mobil pribadinya yang ada di Indonesia.
"Terpaksa harus jual-jual semua yang ada, rumah, rumah yang di Bintaro juga lagi diiklankan untuk dijual, mobil," pungkas Denada.
"Jadi semua apapun yang bisa aku jual, tas branded kah, perhiasan kah, yang kebetulan memang posisinya lagi ada di Indonesia," sambungnya.
Meskipun begitu, Denada tetap merasa hidupnya selalu dipermudah.
Bukannya sedih harus menjual asetnya, ia malah merasa beruntung.
Lantaran, masih ada barang berharga yang bisa membuatnya tetap bertahan hidup.
"Tapi, aku ngomong nggak ada kepahitan,"
"Dalam hatiku, ya Alhamdulillah aku masih ada barang-barang itu,"
"Kalau nggak ada barang-barang itu yang bisa dijual, aku udah nggak tahu lagi deh gimana caranya bisa survive selama dua tahun ini," terangnya.
"Walaupun megap-megap juga, karena biar gimanapun, menjual di masa pandemi susah banget," lanjutnya.