Bahkan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 100 ton limbah berbahaya dan fasilitas-fasilitas kesehatan diproduksi di Dili.
Asap hitam pekat, yang menjadi 'daya tarik' pertama orang-orang yang mengunjunginya, terus mengepul dari TPA Tibar.
Itulah yang digambarkan oleh Chris Kaley, seorang wisatawan asal Australia yang mengunjungi Timor Leste.
“Asapnya benar-benar mengejutkan saya."
"Ini nyata - tumpukan membara 24/7, ”kata Chris Kaley, yang mengunjungi tempat pembuangan sampah bersama Bruce Logan, salah satu pemilik Australia dari Beachside Hotel di Dili.
Logan sendiri mengaku rutin mengajak wisatawan asing, terutama yang berasal dari Australia untuk mengunjungi TPA Tibar.
“Saya datang ke sini sekali atau dua kali seminggu untuk membuang sampah."
"Saya juga membawa tamu kami yang tertarik,” kata Logan.
Bahkan, Logan mengaku sudah memiliki sebutan khusus untuk tur yang diadakan di TPA terebut.
“Saya menyebutnya 'tur berhenti-mengomel',"
"Karena, datang ke sini membuat orang Australia bersyukur dengan hidup mereka yang jauh lebih beruntung," katanya.