Suar.ID- Terbongkar fakta mengejutkan, ternyata ada warga Timor Leste yang mengaku salah pilih saat referendum untuk memutuskan merdeka sendiri.
Sejak tahun 2002, Timor Timur resmi berpisah dari Indonesia dan menjadi negara yang berdaulat dengan nama Timor Leste.
Bumi Lorosae ini akhirnya dinyatakan merdeka dari Indonesia karena merasa bisa mengelola kekayaan alamnya sendiri.
Kini setelah hampir 20 tahun berdaulat, nyatanya kondisi Timor Leste belum kunjung menunjukkan kemakmurannya sebagai negara yang merdeka.
Bahkan tak jarang tersiar kabar bahwa ada warga Timor Leste yang mengaku ingin kembali menjadi Warga Negara Indonesia.
Kini dilansirSerambinews, ada pula warga Timor Leste yg mengaku menyesal salah pilih ketika proses referendum.
Saat proses referendum, hasil voting menunjukkan bahwa 78,5 persen suara memilih untuk merdeka dari Indonesia.
Sisanya memilih untuk bertahan dan bergabung dengan Indonesia.
Dari situlah referendum memutuskan Timor Leste akhirnya berpisah dari NKRI sejak 20 Mei 2002.
Kemudian mereka yang memilih tetap menjadi bagian dari Indonesia berbondong-bondong mengungsi, menyeberang ke Nusa Tenggara Timur.
Menurut data Sekretariat Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Provinsi NTT tahun 2005, seperti melansir dari CNN Indonesia, tinggal di Kabupaten Belu.
Nahas, setelah mengungsi, sebagian besar penduduk merasa tidak dihiraukan oleh pemerintah dan hidup menderita.
“Kami sebenarnya salah pilih pada tahun 1999 itu,” kata Simenes.
Dia mengatakan kalau dia pro-kemerdekaan, itu karena merasa bahwa Timor Timur adalah tanah kelahirannya meskipun mereka harus menderita.
Tetapi bila pro-integrasi, kenapa sampai saat ini pemerintah Indonesia tidak serius memperhatikan kehidupan para pengungsiyang sudah memilih ikut Indonesia.
Bahkan sudah 13 tahun parapengungsiitu masih menderita.
Menurut Simenes, seandainya pengungsi Timor Timur sudah diakhiri, seharusnya difasilitasi, baik air, ataupun jalan yang lebih baik.
Tetapi sampai saat ini mereka merasa tidak difasilitasi, sampai saat ini mereka tetaplah menjadi pengungsi tanpa kepastian yang jelas.
Meski begitu Simenes mengaku bahwa dirinya ingin hidup mati di tanah air Indonesia yang ia cintai.
“Kami cinta Merah Putih, cinta tanah air Indonesia,” kata Fransisco.
Menurutnya, dia memilih hidup mati di sini, di bumi Indonesia, tetapi sayangnya pemerintah tidak menghiraukan, tidak peduli lagi.
“Ketika butuh tenaga……. Tetapi ketika salah sedikit saja, kami tidak dihiraukan,” katanya lagi.
Dia menyatakan ingin pulang ke Timor Leste, tetapi tidak bisa karena di sana dia dianggap telah membunuh banyak orang sehubungan dengan tugasnya sebagai TNI AD.
Fransisco merasa memiliki tanah kelahiran, yaitu Timor Leste, bahkan keluarga pun masih ada di tanah itu, tetapi dia ingin pulang ke tanah kelahirannya tidak bisa.
“Kesalahan kami adalah merampas hidup banyak orang,” katanya.