Namun, lokasi penemuan tambang ini, Suai, menyisakan dendam yang begitu keji.
Suai pernah menyaksikan pembantaian para pengungsi gerejapada 1999.
Bapa muda Dewanto adalah yang pertama meninggal, ujar Suster Mary Barudero, diberitakanThe Guardian.
Anggota militan berbaris di luar gereja kayu tua yang menjadi tempat persembunyian pengungsi di kota Suai, Timor Leste dan para paroki menyaksikan saat Yesuit Indonesia muda, berpakaian dalam jubahnya, keluar bertemu para anggota militan.
Tembakan terdengar dan ia langsung tewas.
Selanjutnya, Bapa Fransisco yang keluar.
Anggota militan menunggu untuk pendeta senior, Bapa Hilario, keluar.
Ketika ia tidak keluar, seorang saksi mengatakan, para anggota militan menendang pintu gereja lalu memborbardir dengan tembakan api.
Seorang suster yang menyaksikan pembantaian itu dari rumahnya menggambarkan kejadian tersebut kepada Barudero setelah pembunuhan terjadi Senin siang.