Ayah dan ibu Aqsa juga menegaskan kalau mereka sangat mencitai putri mereka dan ingin ia untuk pulang.
Pernyataanini dibacakan oleh pengacara orangtua Aqsa.
"Kami tetap mencintaimu Aqsa namun kini harus memprioritaskan keluarga dan saudara-saudaramu karena kau mengkhianati kami, komunitas kami, dan warga Skotlandia ketika kau mengambil langkah tersebut."
"Kamu sudah merobek hati kami dan mengubah hidup kami selamanya. Mohon segera pulang."
"Jika putri kami, yang memiliki semua kesempatan untuk kebebasan dalam hidupnya bisa menjadi radikal dari kamar tidurnya, maka itu bisa juga terjadi di semua keluarga" tambah pernyataan itu.
Kini Aqsa Mahmood pun diyakini sudah menjemput ajalnya pada Februari 2019 di medan perang sebagai teroris ISIS.