Suar.ID - Demi habisi nyawa suaminya, seorang wanita pun janjikan upah sebesar Rp 30 juta pada para eksekutor.
Diketahui, wanita berinisial NW (49) ini ingin menghabisi nyawa suaminya yang bernama Khairul Amin (54).
Dilansir TribunWow.com, NW ini akui tega membunuh suaminya gegara kesal pada korban.
Pasalnya, korban ini memiliki wanita idaman lain.
Setelah pembunuhan yang berlangsung pada 28 Oktober 2021, NW ini menemui 6 eksekutor.
Di sana, NW ini memberikan upah sebesar Rp 20 juta dan akan melunasinya hingga Rp 30 juta.
Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono mengatakan kalau NW ini nekat menyewa jasa eksekutor karena pernah sempat gagal ketika membunuh suaminya.
Tak cuma itu, ia juga akui sudah memendam sakit hati pada korban.
Baca Juga: Godain Wanita Via Perpesanan, Pria Ini Malah Dijebak dan Dibunuh Secara Sadis
"Motif sementara istrinya sakit hati dengan perilaku korban yang menyusahkan dan mempunyai wanita idaman lain," ungkap Aldi.
Sebelumnya, NW ini juga sempat menyantet korban tapi gagal.
Karena inilah, NW juga memilih jalan pintas dengan membayar 6 pemunuh.
Sementara itu, pembunuhan ini pun direncanakan NW sejak September 2021.
Setelah kejadian ini pun polisi langsung berhasil meringkus 6 tersangka.
Keenam tersangka ini antara lainNW, AM (25), H (39), BN (34), RN (33), MH (25).
Namun, masih ada 2 eksekutor lain yang masih dalam pengejaran polisi.
"Ada lima luka bacokan dan tusukan yang menyebabkan korban meninggal.
"Luka itu ada di bagian kepala, dada, leher, pinggang, dan tangan," ujarnya.
Sebelum membunuh, para pelaku ini sempat membuntuti korban sejak pukul 20.00 WIB.
Selanjutnya, mereka melakukan pembunuhan pada pukul 23.49 WIB di depan rumah korban.
Kronologi
Melansir dari TribunJabar.com, Khairul Amin diduga kuat merupakan korban pengeroyokan karena terdapat sejumlah luka bacok di kepala.
Hal ini pun diungkapkan oleh Kasubag Humas Polres Karawang, Ipda Budi Santoso.
Kejadian ini pun mulai terungkap ketika putri korban ini yang bernama Rizca Putri (210 mendengar suara teriakan minta tolong.
Anak korban ini pun langsung berlari ke arah ayahnya yang sudah terkapar bersimbah darah.
Selain itu, saksi menyebutkan juga sempat mendengar suara sepeda motor yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Ketika keluar rumah, saksi pun melihat ayahnya sudah berlumuran darah di bagian kepala.
Meski begitu, saat saksi meminta tolong ke rumah ketua RT tak ada yang membuka pintu.
"Saksi ini berlari ke rumah RT, namun tidak ada yang membuka pintu.
"Lalu saksi membangunkan karyawan untuk membawa korban ke rumah sakit tetapi korban ternyata sudah meninggal," terang Budi.
Baca Juga: Bukan Gurauan Semata, Ivan Gunawan Sebut Ayu Ting Ting Nekat Lakukan Hal Mistis: Lo Main Dukun!
Di sisi lain, Lurah Nagasari yang bernama Ade Sukardi ini mengungkapkan kejadian ini berlangsung tengah malam.
Saat ditanya, ia pun akui tak tahu pasti kronologi kejadian.
"Saya juga kurang tahu, tetapi kalau tadi dari keterangan RT, korban ini merupakan pemilik rumah makan nasi padang," ujarnya.
Ia mengungkapkan kalau mendapat pesan terkait adanya pembunuhan sekitar pukul 03.00 WIB.
"Saya mendapatkan kabar itu sekitar Pukul 03.00 WIB, katanya sudah ada polisi yang juga melakukan oleh TKP," jelas Ade.
Ketika itu, jasad korban ini langsung dievakuasi ke rumah sakit oleh pihak kepolisian.
Jasad korban ini selanjutnya dimakamkan oleh keluarga pada siang harinya.