Akhirnya dari kegiatan ini, para peserta pun disuruh longmarch dari Desa Karanglo sampai ke kampus.
Perjalanan ini pun membutuhkan waktu 24 jam dengan estimasi istirahat 2,5 jam saja.
"Jalan kaki dari pagi jam 8 atau 9 pagi sampai kampus jam 4 atau 5 subuh keesokan harinya," tulisnya.
Novaria pun menceritakan awal mula tragedi Rochim ini meninggal dunia.
Kala itu, mereka berada di bonbin jurug sekitar pukul 3-4 subuh.
Rochim ini awalnya sudah mengeluh sakit sejak 2 atau tiga hari sebelum long march.
Ia bahkan sampai muntah-muntah dan diaer akut dan langsung diobati namun tak sembuh-sembuh.
Novaria pun melihat di depan mata kepalanya sendiri kalau rochim ini tetiba ambruk dan tak sadarkan diri.
"Disitu aku lihat depan mata kepalaku sendiri Rochim ambruk gak sadarkan diri," tulis Novaria.
Selanjutnya pada pukul 9-10 pagi, para peserta baru diberi tahu kalau Rochimni meninggal dunia.