Suar.ID -Menderita Hidup dengan 4 Payudara Selama Bertahun-tahun, Wanita Cantik Ini Nekat Ingin Bunuh Diri, Nasibnya kini jadi Sorotan.
Pengalaman pahit harus dirasakan wanita muda ini.
Selama puluhan tahun, ia hidup menahan kekhawatiran karena memiliki 4 payudara.
Di tengah-tengah kondisinya, ia juga kebingungan bagaimana meminta pertolongan.
Pasalnya, jaminan kesehatan yang bisa diandalkannya tak banyak membantu.
Bahkan, justru membuatnya kecewa.
Dalam kondisinya yang seperti itu, wanita muda ini nyaris menyerah.
Ia berpikiran untuk mengakhiri hidupnya.
Kehidupannya sangat tidak mudah.
Ia tak bisa leluasa menjalani hari-harinya seperti remaja pada umumnya.
DiwartakanMirror.co.uk, wanita bernama Phoebe Ellis (22) ini memiliki dua payudara lainnya di sekitar ketiak.
Wanita ini pertama kali menyadari keganjilan itu ketika usianya 12 tahun.
Ia menemukan, ada dua payudara berukuran bola tenis tergantung di ketiak kirinya.
Kemudian di usia 15 tahun, wanita ini kembali melihat satu benjolan di sisi kanannya.
Selama satu dekade, ia tak mengetahui apa tonjolan yang aneh dan menyakitkan yang dia miliki.
Selama menjalani hidupnya, Phoebe dihantui oleh perasaan malu.
Dia takut orang-orang akan memperhatikan dan bersembunyi ketakutan ketika melihat keanehan di ketiaknya.
Ia bahkan terlalu malu untuk berenang seperti remaja seusianya.
Wanita muda ini terus menerus khawatir akan kemungkinan benjolan itu adalah kanker payudara sehingga membuatnya ingin bunuh diri.
Ketika remaja seusianya menikmati masa-masa kasmaran dan berpacaran, Phoebe justru tersiksa karenanya.
Ia terlalu malu ketika bersama sang pacar.
Phoebe pun menghabiskan waktu menderita bertahun-tahun karena takut menderita kanker.
"Saya tidak akan memakai bikini di pantai dan selalu membuat alasan untuk tidak berenang," ungkap Phoebe.
Wanita muda ini terus merahasiakan apa yang dialaminya, juga menyembunyikan rasa malunya.
"Saya cukup merasa ingin bunuh diri dan saya merasa seperti monster,"
"Saya tidak tahu bagaimana memandang diri sendiri dengan kelainan aneh ini," ungkapnya.
"Saya sangat malu dan tidak akan pernah bisa akrab dengan pacar manapun," sambungnya.
Perasaan tersiksa bukan hanya berasal dari rasa malu.
Baca Juga: Tanda-tanda Hamil Muda, Ternyata 2 Diantaranya tak Disangka jadi Pertanda Kehamilan Dini
Fisik Phoebe pun ikut menyiksa wanita muda ini dari hari ke hari, terutama saat menstruasi.
Ia pun mengambil jalan keluar dengan mengonsumsi pil kontrasepsi agar payudaranya tak sakit lagi ketika menstruasi.
Di saat-saat sulit untuk bisa bertahan dalam kondisi itu, Phoebe masih dihantam dengan kenyataan pahit lainnya.
Kala usianya menginjak 20 tahun, Phoebe justru mendapatkan penolakan dari jaminan kesehatan.
Baca Juga: Awas! Posisi Tidur Ini Ternyata Tak Baik, Bisa Membuat Tubuh Terkena Kanker Payudara
Awalnya dokter mengatakan, apa yang terjadi pada Phoebe tidak bisa dimengerti.
Kemudian, dokter berjanji untuk merawatnya ketika usia Phoebe hampir 21 tahun.
Namun, hal itu hanya melambungkan harapan Phoebe sesaat.
Wanita muda ini menelan kekecewaan ketika mendapatkan surat dari NHS (Nasional Health Service).
Ia diberitahu, mereka tidak bisa membantu karena masalahnya berkaitan dengan kosmetik.
"Aku membacanya dan menangis."
"Rasanya sangat menyakitkan bahwa tidak ada yang peduli," ungkapnya.
Orangtua Phoebe yang merasa hancur dan putus asa pun berusaha mengumpulkan uang dengan bantuan anggota keluarga lainnya untuk membayar perawatan itu.
Phoebe mengaku'diliputi rasa bersalah' dan bersiap untuk bekerja selama 10 tahundemi membayar ribuan pound untuk mengatasi penyakit yang diidapnya.
Perjuangan melelahkan yang dijalani Phoebe akhirnya membuahkan hasil ketika ia bertemu dengan seorang dokter bernama Aamer Khan.
Setelah mengumpulkan dana £ 5.500 (sekitar Rp 98 Juta), Phoebe menjalani prosedur eksisi oleh Dr Khan.
Ia pun berhasil dioperasi dan tumornya dikirim ke laborat untuk pengujian.
Disebutkan, itu adalah jaringan payudara dan lemak axilla yang terpisah dan tambahan dengan sistem duktusnya sendiri dan mungkin mengandung puting.
Phoebe memiliki bekas luka besar setelah operasi.
Namun baginya, beban berat telah terangkat.
"Saya menekankan kepada Dr Khan bahwa meskipun bekas luka itu panjangnya satu meter, itu masih lebih baik daripada benjolan," kata Phoebe.
"Saya sangat lega dan merasakan kepercayaan baru," ungkapnya.
Melihat ke belakang,Phoebe berkata, dia berharapbisa memperlakukan tubuhnya dengan lebih hormat.
Dia sekarang berusaha untuk memastikan wanita muda lainnya sadar mereka tidak sendirian atau tidak normal.
Phoebe yang mengatakan masa remajanya hancur mengatakan kurangnya dukungan dari NHS telah meninggalkan rasa pahit.
"Sulit membenci NHS karena Anda tahu apa yang mereka lakukan dan seberapa jauh mereka berusaha,"
"Namun ketika menyangkut diri Anda sendiri, lebih mudah untuk membenci mereka,"
"Apa yang aku alami adalah trauma."