Follow Us

Astaga! Anak Ini Mengalami Penyakit Sendi Serius karena Dipaksa Ibunya Loncat Tali Sebanyak 3.000 Kali Agar Bisa Tumbuh Lebih Tinggi

Adrie Saputra - Senin, 13 September 2021 | 06:03
Seorang gadis 13 tahun didiagnosis dengan penyakit sendi serius.
Oddity Central

Seorang gadis 13 tahun didiagnosis dengan penyakit sendi serius.

Baca Juga: Pantas Tak Malu Diwawancara di TV Soal Kasus Video Syur 19 Detik dengan Gisel, Ternyata Nobu Terlilit Utang dan Tabungannya Ngepres!

Karena ibu Yuanyuan merasa waktunya hampir habis dan dia tidak dapat melihat hasil apa pun dalam hal penambahan tinggi badan, sejak awal liburan musim panas, ibunya meningkatkan rutinitas lompat tali harian gadis itu dari 1.000 menjadi 3.000.

Anak berusia 13 tahun itu diharuskan melakukan 1.000 lompatan di pagi hari, 1.000 lompatan lagi di siang hari, dan 1.000 lompatan di malam hari.

Setelah tiga bulan, lompatan berlebihan mulai membebani lututnya.

Ibunya awalnya mengira dia hanya malas, tetapi akhirnya membawanya ke ahli ortopedi.

Melansir dari Oddity Central, Departemen Traumatologi di Rumah Sakit Ortopedi Pengobatan Tradisional Tiongkok Hangzhou Fuyang baru-baru ini melaporkan kasus serupa.

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dirawat dengan nyeri tumit akut, setelah dipaksa oleh orangtuanya untuk lompat tali 2.000 hingga 3.000 kali sehari selama tiga bulan terakhir.

Baca Juga: Kabar Rujuk dengan Gisel Mencuat, Gading Marten Buka Suara: Sayang in Different Way

Orangtuanya masing-masing memiliki tinggi 1,5 meter dan 1,6 meter.

Jadi mereka takut anaknya tidak akan tumbuh cukup tinggi tanpa bantuan.Sama seperti dalam kasus Yuanyuan, anak laki-laki itu mulai mengeluh kesakitan dan memegangi kakinya saat lompat tali, tetapi ibunya hanya membawanya ke dokter setelah beberapa hari, curiga bahwa dia hanya berpura-pura sakit untuk menghindari latihan.

Pada akhirnya, dokter mendiagnosis bocah itu dengan calcaneal apophysitis.Dokter memperingatkan orangtua bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti olahraga, tidur, nutrisi, suasana hati, genetika, dan bahwa olahraga saja tidak dapat memainkan peran yang menentukan.

Source : Oddity Central

Editor : Adrie Saputra

Baca Lainnya

Latest